Badan pengungsi PBB menyambut baik tindakan kemanusiaan Indonesia dalam menyelamatkan para migran yang terapung-apung di laut.
UNHCR menjelaskan bahwa dua kelompok penyintas telah dibawa ke pantai lepas pantai barat laut Indonesia.
Diyakini mereka telah melaut lebih dari sebulan. UNHCR mengatakan mereka aman di Indonesia
Setelah menyoroti penderitaan mereka, Ann Maymann, Perwakilan UNHCR di Indonesia mengatakan, "Kami menyambut baik tindakan kemanusiaan ini oleh masyarakat lokal dan pihak berwenang di Indonesia. Tindakan ini membantu menyelamatkan nyawa manusia dari kematian, mengakhiri cobaan yang menyiksa bagi banyak orang yang putus asa.”
Baca Juga: Rusia ultimatum Ukraina untuk lakukan ini sebagai upaya menyelesaikan perang
Perawatan medis yang mendesak telah disediakan untuk merawat korban yang selamat karena kelelahan dan dehidrasi.
Menurut para penyintas, kondisi mengerikan di atas kapal memicu kematian 26 orang di laut. UNHCR, otoritas lokal, dan staf mitra kemanusiaan merawat mereka yang dibawa ke darat.
“Banyak yang membutuhkan perhatian medis untuk menstabilkan kondisi mereka,” jelas UNHCR.
UNHCR juga mengirimkan lebih banyak pasokan dan staf untuk membantu masyarakat lokal dan otoritas lokal mendukung mereka yang diselamatkan.”
Baca Juga: Jelang gelaran FIFA World Cup U-20, Menpora ingin hasil sukses dan tercetak dalam sejarah
Sepanjang tahun 2022, lebih dari 2.000 orang telah melakukan perjalanan laut yang berisiko di Laut Andaman dan Teluk Benggala, di mana hampir 200 orang dilaporkan tewas.
Banyak dari mereka adalah pria, wanita, dan anak-anak Rohingya, yang melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar ke Bangladesh pada tahun 2017.
Semua negara di kawasan itu “harus memenuhi kewajiban hukum mereka” untuk menyelamatkan orang-orang di atas kapal dalam kesulitan untuk menghindari kesengsaraan dan kematian lebih lanjut.
Data terbaru PBB menunjukkan bahwa selama enam minggu terakhir, Indonesia telah membantu menyelamatkan 472 orang dari empat perahu.
