JAKARTA INSIDER - Perang antara Ukraina dan Rusia semakin memanas.
Hal ini dikarenakan Ukraina dan para sekutu baratnya masih belum menyerah untuk melakukan perang melawan Rusia.
Sampai dengan saat ini, Ukraina yang mendapat bantuan dari para sekutunya masih mampu untuk menahan serang Rusia.
Rusia melalui presiden Vladimir Putin telah menawarkan jalur diplomasi untuk menyelesaikan peperangan ini.
Namun presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy secara terang-terangan menolak tawaran tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menginginkan kedaulatan dan wilayah Ukraina tidak dikompromikan oleh Rusia.
Kemudian presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga menginginkan bahwa seluruh wilayah Ukraina dan batas teritorial Ukraina tidak di ambil oleh Rusia.
Bahkan Volodymyr Zelenskyy menginginkan Rusia untuk memberikan ganti rugi atas invasi yang dilakukan Rusia ke wilayah Ukraina.
Seperti diketahui saat ini Rusia telah mampu menguasai wilayah Ukraina seperti Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson untuk melaksanakan referendum.
Baca Juga: Newcastle United mengukir rekor di Liga Inggris musim ini
Namun Ukraina dan para sekutu menolak referendum tersebut dan menuduh referendum yang dilakukan Rusia adalah suatu hal yang ilegal.
Oleh sebab itu melalui Menteri Luar Negeri Rusia yaitu Sergei Lavrov, Rusia memberikan ultimatum kepada Ukraina untuk melepaskan semua wilayah yang telah diduduki oleh Rusia, seperti dikutip JAKARTA INSIDER dari kanal YouTube kompas.com pada Rabu (28/12/2022).
Artikel Terkait
Zelenskiy tolak berdamai, warga Ukraina ramai-ramai migrasi ke Rusia dan sebut Zelenskiy badut NATO
Vladimir Putin meradang, Rusia siap hancurkan seratus persen Ukraina
Rusia tembak jatuh drone Ukraina, gagalkan serangan ke pangkalan pesawat pengebom Engels 2 di wilayah Kremlin
Sergey Lavrov berikan ultimatum pada Ukraina: Penuhi tuntutan Moskow atau Rusia tentukan nasib Ukraina
Zelensky telpon Perdana Menteri India, meminta jadi jalan tengah untuk perdamaian Ukraina Rusia