Kolaborasi Aisiyah dan Muslimat NU untuk edukasi gizi masyarakat

photo author
- Selasa, 20 Desember 2022 | 22:15 WIB
Muslimat NU dan Aisyiyah melakukan edukasi  gizi masyarakat
Muslimat NU dan Aisyiyah melakukan edukasi gizi masyarakat

JAKARTA INSIDER - Dua kekuatan organisasi perempuan besar di Indonesia yakni Muslimat dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Aisyiyah dari Muhammadiyah melakukan kolaborasi dalam edukasi dan meningkatkan literasi gizi masyarakat.

Bersatunya dua organisasi tersebut dalam upaya meningkatkan keterpenuhan gizi masyarakat. Dari hasil edukasi yang dilakukan kepada para kader dari masing-masing organisasi ini, 40.000 kader kesehatan telah terjangkau program tersebut di berbagai daerah.

Ketua Bidang Kesehatan PP Muslimat NU, Dr. Erna Yulia Soefihara, menuturkan soliditas dua organisasi besar ini adalah untuk menunjukkan komitmen mereka dalam mengedukasi masyarakat mengenai pemberian makanan dan minuman yang bergizi kepada anak.

Baca Juga: Air putih cegah pengendapan asam urat, jika diminum secara rutin

Hal ini berdasarkan hasil temuan mereka saat turun ke lapangan, masyarakat masih banyak yang belum paham terkait pentingnya edukasi gizi.

“Saat kami turun ke lapangan, seperti di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), dimana merupakan salah satu daerah dengan angka stunting yang tinggi, kami melihat sendiri bagaimana kondisi anak terutama balita di daerah Timor Tengah Utara, yang termasuk kurang gizi bahkan sudah termasuk stunting,” papar Erna.

Lebih lanjut Erna menjelaskan, ia dan para kader Muslimat NU di wilayah NTT melakukan berbagai cara agar masyarakat di wilayah tersebut teredukasi mengenai pentingnya gizi bagi anak dan keluarga.

Baca Juga: Fenomena solstis 21 Desember, benarkah tak boleh ke luar rumah? BRIN menjawab

“Kami pun memberikan contoh makanan yang bergizi yang bisa didapatkan oleh masyarakat di daerah tersebut. Dimana daerah Timor Tengah Utara merupakan daerah penghasil ikan yang bermanfaat bagi gizi anak, namun masyarakat terutama orang tua tidak membiasakan memberikan anaknya ikan. Kami malah banyak menemui orang tua yang memberikan anaknya uang untuk jajan makanan dan minuman yang tidak bergizi,” ujarnya.

Senada dengan Erna, Ketua Majelis Kesehatan PP Aisyiyah, Dra. Chairunnisa, menyampaikan sepanjang tahun 2022 telah melakukan berbagai upaya terkait edukasi gizi, mulai dari penyuluhan dengan turun langsung ke lapangan, hingga melakukan penelitian yang dibuat untuk lebih mendalami penyebab kejadian stunting yang menyasar ibu yang memiliki balita. Hal ini Aisyiyah lakukan di wilayah Langkat, Medan dan Pekanbaru, Riau.

Kader Aisyiyah menyadari kurangnya edukasi dan literasi terkait gizi inilah yang akhirnya membuat masyarakat terutama di daerah Langkat dan Pekanbaru, untuk menjadikan kental manis sebagai opsi untuk pemberian nutrisi gizi bagi anak. 

Baca Juga: Provinsi Rawan Pemilu 2024: DKI Jakarta tertinggi, Jambi terendah

Nisa pun menuturkan, kadernya melakukan penyuluhan ke masyarakat dengan cara turun ke lapangan untuk memberikan contoh nyata kepada masyarakat. Seperti contohnya melakukan demo masak makanan bergizi dan bernutrisi yang sesuai dengan kebutuhan usia anak.

“Saat melakukan demo masak makanan bergizi dan bernutrisi pun kami sempat menemui ada ibu yang memberikan anaknya air dengan gula dan dijadikan sebagai pengganti susu. Saat melihat hal itu, kami cukup prihatin dan merasa perlu digencarkan penyuluhan kepada para ibu terkait larangan pemberian air dengan gula untuk menjadi nutrisi tambahan bagi balitanya,” papar Nisa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Rilis

Tags

Rekomendasi

Terkini

X