Faktanya, video longsor yang beredar tersebut adalah video longsor yang terjadi di Palopo Sulawesi Selatan pada 26 Juni 2020 lalu.
Menurut Ika, kasus hoaks yang beredar luas tersebut kebanyakan merupakan false context dan misleading content terkait gempa di Cianjur.
Mayoritas berupa konten yang disajikan dengan konteks yang salah dengan memuat video atau foto yang sudah pernah terjadi di tempat lain.
“Atau video yang terjadi di tempat lain, tapi diklaim sebagai kejadian saat gempa di Cianjur," ucapnya.
Ika mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak menyebarluaskan berita dengan sumber yang tidak jelas.
Baca Juga: Meski Wales digusur tim nasional Inggris 3-0 di Piala Dunia Qatar 2022, Gareth Bale: Saya akan..
Ketua Jabar Saber Hoaks Alfianto Yustinova mengimbau kepada masyarakat agar tidak langsung percaya atau menyebarkannya ketika muncul potensi hadirnya informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan tersebut.
"Diharapkan masyarakat tetap kritis dengan munculnya informasi-informasi saat ini," kata Alfianto.
Hingga akhir November 2022 ini, JSH telah berhasil mengklarifikasi 500 kasus hoaks yang mayoritas berupa link-link palsu untuk undian berhadiah, bantuan sosial, link penipuan, akun palsu serta hoaks kesehatan.***
Artikel Terkait
Anak-anak terdampak gempa Cianjur alami trauma, Plan Indonesia lakukan ini
Update terkini korban gempa Cianjur terus bertambah: 327 orang meninggal dunia, 13 hilang, 68 orang dirawat
Tim gabungan distribusikan 2600 kg beras untuk korban gempa Cianjur di daerah yang sulit dijangkau
Dukung layanan kesehatan warga gempa Cianjur, 3.175 tenaga kesehatan dan 16 ambulans disebar di 8 kecamatan
Masa tanggap darurat akibat gempa Cianjur diperpanjang hingga 30 November, lanjut fokus pemulihan perekonomian