Dukung layanan kesehatan warga gempa Cianjur, 3.175 tenaga kesehatan dan 16 ambulans disebar di 8 kecamatan

photo author
- Rabu, 30 November 2022 | 11:14 WIB
Sebanyak 3.715 tenaga kesehatan disebar di 194 titik pengungsian korban gempa Cianjur yang tersebar di 8 kecamatan. (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin)
Sebanyak 3.715 tenaga kesehatan disebar di 194 titik pengungsian korban gempa Cianjur yang tersebar di 8 kecamatan. (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin)

JAKARTA INSIDER - Ribuan tenaga kesehatan diterjunkan ke lokasi terdampak gempa yang mengguncang Kabupaten Cianjur Jawa Barat dan sekitarnya. 

Pasca gempa 5,6 SR mengguncang Kabupaten Cianjur, jumlah korban baik yang meninggal maupun mengalami luka masih terus bertambah setiap harinya. 

Ribuan rumah warga mengalami kerusakan akibat gempa, mulai dari rusak berat, rusak sedang hingga rusak berat. 

Baca Juga: Update terkini korban gempa Cianjur terus bertambah: 327 orang meninggal dunia, 13 hilang, 68 orang dirawat

Tenda pengungsian untuk tempat tinggal sementara para korban yang rumahnya rusak akibat gempa pun sudah didirikan di beberapa titik. 

Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga saat ini total ada 194 titik pengungsian yang ada di 8 kecamatan. 

Adapun delapan kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Pacet, Cugenang, Gekbrong, Warungkondang, Mande, Cilaku, Cibeber, dan Cianjur. 

Di 194 titik pengungsian telah disebar juga sebanyak 3.175 tenaga kesehatan guna melalukan pendampingan kesehatan kepada para korban terdampak gempa. 

Baca Juga: Tim gabungan distribusikan 2600 kg beras untuk korban gempa Cianjur di daerah yang sulit dijangkau

3.175 tenaga kesehatan tersebut terdiri dari dokter umum, perawat, ahli gizi, bidan, apoteker, tenaga surveilans, kesehatan lingkungan, terapis, psikolog dan beragam dokter spesialis dengan tujuan tak lain adalah untuk mendukung pelayanan kesehatan warga terdampak.

Diketahui Kementerian Kesehatan lah yang menaungi aktivitas pelayanan kesehatan untuk para korban gempa Cianjur tersebut. 

Hasilnya, mereka telah melakukan pengamatan dan pendataan guna mencegah adanya penyakit atau wabah. 

Selain itu mereka juga telah menyerahkan logistik kesehatan ke dinas terkait.

Tak berhenti sampai disitu saja, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur juga telah melakukan Rapid Health Assessment (RHA), melakukan mobilisasi untuk memberikan pelayanan kesehatan di beberapa titik pengungsi, serta melakukan pendataan ketersediaan obat, kelompok rentan dan tren penyakit di titik pengungsian.

Baca Juga: Sesalkan aksi pencopotan identitas pemberi bantuan di tenda korban Cianjur, Kang Emil: tidak boleh ternodai...

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: St Shofia Munawaroh JI

Sumber: bnpb.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X