JAKARTA INSIDER - Pemerintah menyiapkan lahan seluas 16 hektare untuk hunian tetap (huntap) warga korban gempabumi Cianjur yang akan direlokasi segera.
Pembangunan rumah tahan gempa di lahan seluas 16 hektare itu akan dimulai segera untuk bisa dihuni warga korban gempa Cianjur.
Salah satu kawasan relokasi ada di Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku.
Petugas dibantu alat berat sudah membuka lahan untuk lokasi relokasi huntap bagi warga terdampak gempabumi M 5.6 Cianjur.
Lokasi huntap di Desa Sinargalih, Kecamatan Cilaku tepatnya berada di belakang Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur.
Di kawasan itu, luas lahan yang akan difungsikan untuk tempat relokasi itu adalah 2,5 hektare dengan peruntukan 200 unit rumah tipe 36 (6 x 6 meter).
Pengerjaan huntap tersebut ditargetkan satu bulan untuk huniannya, kemudian disusul fasilitas umum.
Seluruh pengerjaan huntap berada di bawah kendali Kementerian PUPR (Pemerintah Pusat) dengan penyediaan lahan dari Pemerintah Kabupaten Cianjur.
"Lahan sudah disiapkan, pembangunan rumah akan dimulai. Nanti bupati dan tim yang akan menentukan siapa dan penduduk mana yang akan pindah ke tempat relokasi," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, Rabu (30/11/2022).
Suharyanto mengatakan itu saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi beberapa titik lokasi terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dirilis JAKARTA INSIDER dari siaran pers BNPB, Kamis (1/12/2022), Suharyanto menyebutkan, rumah tahan gempa yang dibangun itu tipe 36.
Artikel Terkait
Uni Eropa mengusulkan ‘pengadilan khusus’ untuk menuntut Rusia atas invasi ke Ukraina
Dude Herlino terkejut dan nangis saat dengar istrinya putuskan sesuatu, Alyssa: Icha mau pakai jilbab
Telah lama bungkam, akhirnya Dude Herlino buka suara soal penampilan Alyssa Soebandono yang makin kurus
Rincian harga emas hari ini 1 Desember 2022 dari 0,5 gram sampai 1 kg, antam mulai Rp560 ribu
Sentil masyarakat yang jadikan lokasi gempa Cianjur sebagai wisata bencana, Ridwan Kamil: cukup diwakilkan