Ukraina pulihkan infrastruktur energi, Rusia gempur Kherson dan rencanakan ini...

Andriy Gurulev juga mengatakan bahwasanya pasukan Rusia sedang mempersiapkan serangan rudal yang canggih untuk wilayah Kherson dan Kyiv.

Setelah menggempur Kherson dan menghancurkan infrastruktur energi milik Ukraina, Rusia memiliki rencana lain yang belum di sebutkan dan masih di rahasiakan.

Jenderal Besar Rusia Andriy Gurulev mengatakan bahwasanya masih banyak yang ingin di tunjukkan oleh Rusia pada musim dingin untuk Ukraina, dan mengatakan bahwa serangan di Kherson dan Zaporizhizhia hanya awalan.

" Rusia punya rencana besar untuk itu, masih banyak yang perlu di lakukan" tegas Andriy Gurulev.

Satu rencana Rusia yang sempat tersebar luas melalui video yang telah banyak di sebarkan melalui akun telegram yakni, Andriy Gurulev bersama dengan para petinggi Rusia merencanakan sesuatu yang mampu menyiksa warga Ukraina.

Dalam satu unggahan video yang tersebar luas di telegram menunjukkan bahwasanya Jenderal Besar Rusia Andriy Gurulev mengatakan bahwasanya rencana Rusia kedepannya yakni untuk membuat warga Ukraina tersiksa dengan masalah keuangan.

Sementara mengetahui siasat dan rencana buruk dari pihak Rusia, pemerintah Ukraina langsung mengambil tindakan yang tepat dan cepat.

Juru Bicara Komando Angkatan Darat Ukraina Yuriy Ignat mengatakan bahwasanya dirinya mengimbau kepada seluruh warga masyarakat Ukraina khususnya yang berada di wilayah Kherson, Kyiv, Dnipropetrovesk, dan Zaporizhizhia untuk tetap waspada dan menganjurkan warga masyarakat Ukraina untuk segera pergi dan tinggalkan Ukraina hingga keadaan membaik.

" Hari ini, besok , minggu depan atau lusa kita harus tetap selalu waspada dan bersiap, bahkan lebih baik jika seluruh masyarakat meninggalkan rumah " Tulis Juru Bicara Komando Angkatan Darat Ukraina Yuriy Ignat pada pesan Telegram yang dikutip dari halaman Kyiv Post oleh Jakarta Insider pada Senin (28/11/2022).

Kepala Faksi Pelayanan Masyarakat Ukraina David Arakhamia mengatakan bahwasanya serangan Rusia bisa saja terjadi satu jam setelah Rusia menghantam Kherson atau bahkan malam dan siang.***