Narkoba jenis sabu dimusnahkan Bareskrim Polri, total 269,707 kilogram

JAKARTA INSIDER - Narkoba jenis sabu seberat 269,707 kilogram dimusnahkan Bareskrim Polri. Pemusnahan dilakukan di gedung Bareskrim Polri dipimpin langsung Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Krisno H Siregar.

Barang bukti narkoba jenis sabu didapat dari penangkapan 7 orang tersangka kasus narkoba. Brigjen Krisno H Siregar mengatakan narkoba jenis sabu ini didapat dari empat kasus yang ditangani Polri. Dua di antaranya hasil tangkapan bersama Bea dan Cukai.

Kasus pertama pada 14 September 2022 dengan tersangka bernama Safwan Supardi alias Awan. Penangkapan tersangka di Riau itu mendapatkan barang bukti narkoba jenis sabu 21.283 gram.

Baca Juga: Pantas makin kurus dan nampak tua, ternyata Alyssa Seobandono pernah alami 3 masalah besar, salah satunya ...

Konferensi pers pemusnahan barang bukti narkoba dengan total sabu 269,707 gram di Lobi Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (22/11/2022). (YouTube.com/ Kompas TV)

Kemudian, penangkapan kedua bersama Bea dan Cukai pada 7 Oktober 2022 dengan tersangka bernama Fatahillah. Dari penangkapan di wilayah Aceh itu didapat jumlah barang bukti 179.000 gram sabu.

"Penangkapan ketiga masih dengan Bea dan Cukai di Perairan Aceh Tamiang. Itu barang bukti yang didapat 50.000 gram sabu," ucapnya.

Dalam penangkapan ketiga itu, polisi meringkus 4 tersangka, yakni Marzani AR, Muhammad Reza, T Zulyandi, dan Hendra Khomani.

Lalu terakhir, penangkapan dilaksanakan di Sumatera Utara dengan tersangka Candra Saputra alias Carles. Dari tangan tersangka, berhasil didapat barang bukti sabu seberat 19.424 gram.

Baca Juga: Zelenskiy: Rusia telah gunakan setidaknya 4.700 rudal untuk serang Ukraina sejak invasi pertama

"Dengan terungkapnya kasus narkoba jenis sabu seberat 269,707 kilogram, Kita berhasil menyelamatkan 1.078.828 jiwa", ujar Brigjen Krisno H Siregar.

Keberhasilan Bareskrim Polri dan Bea Cukai menggagalkan peredaram narkoba jenis sabu diapresiasi anggota Komisi III DPR RI sekaligus Ketua Panitia Kerja (Panja) UU Narkotika, Pangeran Khairul Saleh dan I Wayan Sudirta.

Pada kesempatan itu Pangeran Khairul Saleh mengingatkan perlunya pengamanan barang bukti si gudang peyiimpanan ekstra ketat.

"Saya melihat gudang penyimpanan barang bukti narkoba di Bareskrim sudah sangat ketat sekali dan bagus. Sistem pengamanannya luar biasa baik pencatatan, pengambilan penyimpanan dan pengeluaran barang bukti ini sudah bagus, dan saya berharap ini bisa menjadi contoh jajaran di bawahnya baik Polda maupun Polres," kata Pangeran.