JAKARTA INSIDER - Amerika kembali tuduh Iran perihal kehancuran kapal Tanker MV Pacific Zircon yang membawa minyak di pantai lepas berlokasi di wilayah Oman.
Serangan tersebut diduga berasal dari drone atau pesawat tak berawak yang membawa bom serta menyebabkan kehancuran pada kapal Tanker MV Pacivic Zircon yang pada saat itu sedang beroperasi membawa minyak di pantai lepas wilayah Oman.
Pihak Amerika menuduh bahwa tindakan kejahatan itu ialah tindakan Iran yang mengetahui bahwasanya ada kapal milik Israel yang melintasi Oman.
Baca Juga: Tak hadiri KTT G20 di Indonesia, Putin persiapkan ini dengan Iran
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Amerika Serikat Jake Sullivan mengungkapkan bahwasanya drone atau pesawat tak berawak yang membawa bom adalah milik Iran dan sudah di pastikan milik negara Iran.
" Setelah melakukan peninjauan dan penelusuran terkait kehancuran dan penyebab ledakan, Amerika yakin bahwasanya Iran telah melakukan tindak kejahatan terhadap kapal tanker minyak ini" ungkap Jake Sullivan seperti dikutip oleh Jakarta Insider dari laman dailynews pada Jumat (18/11/2022).
Jake Sullivan dan pihak Amerika telah melakukan penelitian dan investigasi lebih lanjut terkait ledakan yang menghancurkan kapal tanker di pantai lepas Oman tersebut.
Baca Juga: Makin ngeri! Taliban akan berlakukan hukum Qisas dan Hudud di Afghanistan untuk pelaku kriminal
Komando Pusat Angkatan Laut Amerika mengatakan bahwasanya ledakan yang menyebabkan kehancuran kapal tanker MV Pacivic Zicron itu terjadi pada pukul 18:00 waktu setempat.
"Serangan yang di sebabkan oleh drone atau pesawat tak berawak yang membawa bom terhadap kapal tanker di selat maritim ini menunjukkan, sekali lagi, sifat tidak stabil dari aktivitas jahat Iran pada kawasan pantai lepas Oman” ucap komandan CENTCOM Jenderal Michael Kurilla.
Michael Kurilla sebagai seorang Jenderal CENTCOM mengidentifikasi dan mengatakan bahwasanya kapal tank minyak yang diserang sebagai kapal tanker minyak yang memakai bendera Liberia, Pacific Zircon.
Kapal tanker itu dioperasikan oleh Eastern Pacific Shipping yang berlokasi di Singapura, yang pada akhirnya diambil alih dan menjadi milik pribadi miliarder Israel Idan Ofer.
Artikel Terkait
Presiden Duda sebut Polandia dihantam rudal pertahanan Ukraina, Zelenskiy ngotot minta pembelaan Joe Biden
Rusia ungkap jika NATO masih membela Ukraina, ledakan Polandia bisa menjadi langkah menuju Perang Dunia
Joe Biden ngamuk Zelenskiy ngotot perihal ledakan di Polandia, Kremlin: sekarang faham kan?
Rusia puji sikap Joe Biden hadapi tragedi ledakan Polandia, Kremlin ungkap harusnya NATO dapat lebih bijak
Joe Biden ungkap pelaku ledakan bukan Rusia, NATO tetap optimis bela Ukraina
Makin ngeri! Taliban akan berlakukan hukum Qisas dan Hudud di Afghanistan untuk pelaku kriminal