Zelenskiy hadiri rapat KTT G20 Bali secara virtual, dan sampaikan ini kepada seluruh pemimpin negara...

JAKARTA INSIDER - Presiden Volodymyr Zelenskiy menghadiri rapat dan acara puncak KTT G20 Bali yang diikutinya secara virtual dikarenakan Zelenskiy tidak dapat hadir secara langsung ke Indonesia.

Presiden Zelenskiy tidak dapat menghadiri secara langsung pertemuan KTT G20 di Indonesia tersebut karena situasi dan kondisi Ukraina yang masih belum kondusif.

Dalam kesempatan kali ini, Presiden Zelenskiy mengakui bahwa dirinya sangat mengapresiasi Indonesia serta sistem pemerintahan Indonesia yang telah memberi kesempatan dan kepercayaan kepada Ukraina untuk turut andil dalam KTT G20.

Baca Juga: Jokowi resmi buka KTT G20, Presiden Zelenskiy akan hadir dalam rapat secara virtual

Rapat terbuka KTT G20 dibuka secara resmi oleh Presiden Indonesia Jokowi pada tanggal 15 November yang juga diikuti oleh peserta yang berasal dari 17 negara yang tergabung dalam kelompok negara G20.

Presiden Volodymyr Zelenskiy juga mengunggah video Presiden Jokowi saat membuka acara puncak rapat KTT G20 di Bali pada laman akun instagram pribadinya @zelenskiy_official pada saat rapat dimulai.

Rapat KTT G20 juga di hadiri oleh ratusan delegasi beserta 17 pemimpin negara yang termasuk dalam negara kelompok G20.

Baca Juga: Zelenskiy: sebelum tinggalkan Kherson, Rusia sudah merusak infrastruktur wilayah ini

Presiden Zelenskiy mengatakan kepada seluruh pemimpin negara dalam rapat G20 bahwasanya ia ingin negara kelompok G20 memberikan kepastian dan peningkatan hak atas pangan dan juga memastikan keamanan pangan bagi seluruh rakyat karena hak pangan merupakan hak bagi segala manusia.

Zelenskiy dalam rapat tersebut juga serius dalam membicarakan tentang pangan dan keamanan seluruh bangsa.

Dalam kesempatan rapat tersebut, Presiden Zelenskiy juga mengutarakan pendapatnya kepada seluruh pemimpin negara atas inisiatif ekspor biji bijian dan gandum yang disebut dengan Grains from Ukraine.

Zelensky juga  mengatakan bahwa setelah pencabutan sebagian blokade Rusia terhadap beberapa pelabuhan Ukraina, negaranya itu telah mengekspor lebih dari 10 juta ton pangan melalui jalur laut.