Baca Juga: Az Zahrawi, penemu ratusan alat bedah operasi asal Cordoba
Rencana kesepakatan harmonisasi itu merupakan hasil dari pertemuan para menteri negara-negara G20 atau Health Ministerial Meeting kedua, pada Oktober 2022.
"Negara-negara anggota G20 mendukung dan mendorong adanya koloborasi sertifikasi perjalanan orang antarnegara," ujarnya.
Tujuan kebijakan itu, agar kalau terjadi pandemi penyakit seperti COVID-19, masing-masing negara tidak lagi memberlakukan karantina wilayah atau "lock down".
Baca Juga: Acara puncak KTT G20, Luhut Pandjaitan: Masyarakat Bali dihimbau kurangi aktifitas diluar rumah
Kunta Wibawa Dasa Nugraha, mengatakan, kolaborasi protokol kesehatan yang saling terhubung dengan aplikasi masing-masing negara itu berguna untuk saling mengontrol mobilisasi orang sehat dalam perjalanan.
Dengan cara itu, diharapkan, pandemi penyakit, tidak menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi seperti yang terjadi di pandemi COVID-19.
Pengalaman pandemi COVID-19, menjadi pelajaran berharga bagi berbagai negara.
Baca Juga: Geo politik jadi ancaman KTT G20 akan berjalan alot atasi tantangan ekonomi global
"Negara-negara anggota G20 mendukung dan mendorong adanya jaringan harmonisasi protokol kesehatan terkoneksi antarnegara itu dan diharapkan terwujud," katanya.
Koneksi jaringan sertifikasi antarnegara itu didorong menjadi salah satu poin penting yang dibicarakan anggota G20.
Jadi, nanti kalau terjadi lagi pandemi penyakit, negara tidak perlu lagi memberlakukan karantina wilayah atau "lock down".
Orang sehat tetap boleh bergerak atau bepergian, sementara yang sakit tidak bisa.
Selain, koneksi jaringan sertifikasi kesehatan antarnegara, yang menjadi salah satu poin penting dalam pembicaraan puncak KTT G20, di Bali, adalah menyangkut "pandemic fund" atau dana pandemi.
Artikel Terkait
Anies sambut Dubes USA di KTT G20, Andi Sinulingga malah sentil Ganjar Pranowo
Pendusta? Ruhut Sitompul: Anies Baswedan menawarkan diri, bukan diundang di KTT G20 Bali
PM Kanada Justin Trudeau tiba di Bali hadiri KTT G20
Jelang KTT G20 di Bali, Erick Thohir: Amerika Serikat dukung Indonesia jadi pusat ekonomi dunia
Vladimir Putin jadi negara kunci tak hadir di KTT G20, pakar ekonomi sebut KTT paling aneh sepanjang sejarah