Geo politik jadi ancaman KTT G20 akan berjalan alot atasi tantangan ekonomi global

JAKARTA INSIDER - Haryadi Sukamdani selaku Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimis jika nantinya tidak ada kesepakatan rekomendasi KTT G20 (komunike) bukan berarti KTT G20 gagal.

"Saya tidak sependapat dengan Bhima bahwa jika nantinya KTT tidak ada komunike bukan berarti KTT gagal," sebut Haryadi dikutip dari tayangan Kabar Petang tvOneNews, Senin (14/11/2022).

Bhima Yudhistira sebagai pengamat ekonomi sebut bisa jadi G20 dalam KTT atau pada puncak leader summit tidak ada komunike, karena ketidakhadiran Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Kemungkinan banyak hal-hal yang tidak sepaham sehinga komunike bersama dari konsensus KTT G20 sulit tercapai, tetapi kami melihatnya bahwa kebetulan B20 dari seluruh peserta pelaku bisnis, mereka sepakat adanya suatu rekomendasi. Jadi di hajatan B20 ada 25 kebijakan rekomendasi dan ada 65 policy action," ujar Haryadi.

Baca Juga: Empat jenazah yang ditemukan membusuk belum diambil keluarga, padahal rencananya Senin ini dikremasi

Di ajang B20 ada semangat yang muncul di kalangan pebisnis untuk mencari solusi mengatasi kesulitan ekonomi global.

Haryadi yang ikut dalam cluster tenaga kerja di B20, mengingatkan, jika semua negara peserta KTT G20 mengedepankan perspektif yang sama maka, akan ada solusi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dunia saat in, terlepas dari ketidakhadiran Vladimir Putin.

"Ada beberapa masalah politik yang mempengaruhi, sebagian negara peserta menekan  Rusia karena Eropa tidak suka dengan Rusia, ini konsensus yang agak alot."

Apalagi, lanjut Haryadi, dikaitkan dengan perang Ukraina dan Rusia, dianggap ada pelanggaran yang dilakukan Rusia sehingga suplai pangan terganggu.

"Jadi masalah geo politik yang akan menghantui KTT G20, tapi dari bisnisnya B20 sepakat cari solusi bersama," pungkas Haryadi.***