Korea Utara dan Iran turun bantu Rusia, Amerika desak Zelenskiy negoisasi dengan Putin

JAKARTA INSIDER - Korea Utara dan Iran turun bantu Rusia dengan bantuan militer seperti drone dan rudal serta jet tempur yang sudah di persiapkan Iran untuk membantu Rusia.

Korea Utara untuk saat ini belum memberikan keterangan terhadap isu yang beredar bahwa Korea Utara juga akan kirimkan rudal bersamaan dengan negara Iran yang akan segera kirimkan pasokan senjata untuk Rusia.

Iran yang sempat membantah bahwa negaranya telah kirim pasokan senjata untuk Rusia akhirnya membenarkan bahwasanya telah mengirimakn senjata untuk bantu Rusia perangi Ukraina.

Baca Juga: Sempat bantah tuduhan Ukraina, Menlu Iran mengaku kirim senjata untuk Rusia pada serangan senin pagi

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian menegaskan bahwasanya benar Iran telah memasok senjata berupa rudal dan drone juga akan diikuti dengan jet tempur untuk membantu Rusia dalam konflik bersama Ukraina.

" Iran dengan persetujuan Presiden Ebrahim sudah kirimkan ratusan drone dan rudal untuk Rusia " ucap Hossein Amir Abdollahian seperti dikutip dari laman Reuters, Minggu 6 November 2022.

Hal tersebut membuat pihak Amerika dan Ukraina ketar ketir, Amerika sempat ingin memberhentikan bantuan senjata untuk Ukraina, namun hal tersebut di bantah oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Baca Juga: Korea Utara dan Iran turun bantu Rusia, Amerika stop danai Ukraina?

Majelis DPR Amerika sempat menegaskan bahwasanya tidak akan ada sepeser pun bantuan dari Amerika untuk Ukraina, lalu kemudian hal itu di bantah oleh Joe Biden.

Joe Biden ungkap bahwa Amerika tetap akan kirimkan bantuan senjata dan uang untuk Ukraina sampai Ukraina terbebas dan menang melawan Rusia.

Minggu lalu Pasukan Elite Militer Amerika Serikat telah bepergian ke Ukraina dan telah berada di kandang Pasukan Elite Ukraina di Oblast.

Sebelumnya pasukan Rusia sempat menang karena telah menghabisi markas Pasukan Elite Ukraina dan juga telah menghancurkan ratusan senjata Ukraina di markas Oblast.

Setelah mengetahui hal tersebut dan diketahui bahwasanya Iran dan Korea Utara turut ikut campur dalam persenjataan Rusia, Amerika diam diam mendesak Ukraina untuk segera menghubungi Rusia agar dapat bernegoisasi.