Baca Juga: Persiapan KTT G20 Ukraina beri usul agar Rusia dikeluarkan, begini tangapan Indonesia...
Dilibatkannya negara berkembang dalam forum G20 dalam hubungan kerjasama bilateral secara tidak langsung menegoisasi berbagai kebijakan ekonomi global.
Agaknya Menko Airlangga berharap banyak dengan kerjasama ini.
Sebagaimana dikutip JAKARTA INSIDER dari ekon.go.id pada Rabu (02/11/2022), “Kami memandang perlunya kerjasama dalam penerapan teknologi mutakhir yang ramah lingkungan, pengembangan industri berbasis teknologi untuk mendukung transformasi digital, dan pembangunan pembangkit listrik dalam Kawasan Ekonomi Hijau."
Kepemimpinan G20 sendiri digilir di antara peserta yang disebut dengan istilah presidensi.
Tugas presidensi adalah menyelenggarakan pertemuan-pertemuan selama satu tahun bertugas.
Pada 2022 ini Indonesia mendapatkan giliran sebagai petugas presidensi G20 terhitung sejak 1 Desember 2021 sampai 22 November 2022 nanti.
Wajar akhirnya Bali sebagai tuan rumah diselenggarakannya forum KTT G20 pada November 2022 begitu bersemangat menyiapkan dan mensukseskan agenda ini.
Namun, apakah dengan diadakannya forum bergengsi ini akan mampu membawa negara berkembang untuk menjadi maju?***
Artikel Terkait
Muak dengan perang, Miliarder Oleg Tinkov lepaskan Kewarganegaraan Rusia
Pertemuan G20 di Bali, negara anggota G20 galau pikirkan hubungan Rusia dan Ukraina
Badan Siber dan Sandi Negara pastikan jaga keamanan siber hingga di KTT G20 di Bali
Peluang pasangan Anies-Khofifah, akankah maju bersama dalam Pilpres 2024? Begini kata PPP
Indonesia siap sukseskan G20, begini persiapan KTT G20 di Bali