JAKARTA INSIDER - Menjelang diselenggarakannya KTT G20 ke-17 pada 15-18 November 2022 yang akan berlangsung di Bali dengan mengusung isu strategis mengenai arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital dan transisi energi sebagai agenda utamanya. Bali sebagai tuan rumah melakukan berbagai persiapan.
Salah satu persiapannya adalah dengan melakukan penyesuaian operasional Bandara I Gusti Ngurah Rasi pada 12-18 November 2022 sebagai pintu utama kedatangan dan keberangkatan para delegasi KTT G20.
"Penyesuaian operasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali ditujukan untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan KTT G20 Bali, terutama dalam kaitannya dengan aspek keamanan, keselamatan, dan kelancaran penanganan penerbangan para delegasi," ujar Direktur Utama AP I Faik Fahmi sebagaimana dikutip oleh JAKARTA INSIDER dari menpan.go.id pada Rabu (02/11/2022).
Baca Juga: Persiapan KTT G20 di Bali, Bandara I Gusti Ngurah Rai terapkan penyesuaian opersional penerbangan
Selain itu, dikutip JAKARTA INSIDER dari situs resmi Kementerian Sekretariat Negara pada Rabu (02/11/2022), pemerintah juga menyiapkan kenderaan listrik.
Kendaraan listrik yang dihadirkan oleh pemerintah adalah bus, mobil, hingga sepeda motor.
Seluruh kendaraan ini ditujukan untuk keperluan transportasi selama KTT G20.
Baca Juga: Ide jualan laris manis: resep cilok mercon pedas
Mungkin sebagian dari kita ada yang masih bertanya tentang awal kemunculan G20 dan anggota yang ada di dalamnya.
G20 atau Group of Twenty pada awalnya digagas sebagai forum bersama guna membahas isu-isu ekonomi dunia.
Forum G20 merupakan transformasi dari Forum G8 yang beranggotakan Kanada, Inggris, Amerika Serikat, Italia, Prancis, Jerman, Jepang, dan Rusia.
Baca Juga: Persiapan KTT G20 sebagai ajang optimisme bangkitkan kembali pariwisata di Bali
Jika Forum G8 berisi negara-negara elit ekonomi dunia, maka forum G20, selain berisikan negara elit, juga melibatkan negara-negara dengan perekonomian berkembang.
Seluruh negara anggota G20 antara lain AS, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia, Prancis, Rusia, ditambah Uni Eropa.
G20 dibentuk pada 1999 dengan tujuan untuk mendiskusikan kebijakan-kebijakan dalam rangka mewujudkan stabilitas keuangan internasional.
Artikel Terkait
Muak dengan perang, Miliarder Oleg Tinkov lepaskan Kewarganegaraan Rusia
Pertemuan G20 di Bali, negara anggota G20 galau pikirkan hubungan Rusia dan Ukraina
Badan Siber dan Sandi Negara pastikan jaga keamanan siber hingga di KTT G20 di Bali
Peluang pasangan Anies-Khofifah, akankah maju bersama dalam Pilpres 2024? Begini kata PPP
Indonesia siap sukseskan G20, begini persiapan KTT G20 di Bali