Menteri Luar Negeri AS: Iran pasok senjata ke Rusia, Amerika cs akan berikan pertahanan udara untuk Ukraina

JAKARTA INSIDER – Setelah hantaman Rusia di ibukota Kyiv pada Senin lalu yang menghantam habis ibukota Ukraina Kyiv, kini Ukraina dan Amerika curigai Iran.

Menteri Luar Negri Amerika Serikat beserta dengan Amerika cs menaruh kecurigaan pada Iran atas tuduhan pemasokan senjata berlanjut kepada Rusia dan membantu Rusia dalam menghantam ibukota Ukraina Kyiv pada Senin lalu.

Baca Juga: Tak pernah muncul dihadapan publik, Komandan Sergey Surovikin muncul pertama kalinya dan ulas Perang Ukraina

Ukraina dan Zelenskiy sudah mengetahui pasti bahwa senjata yang digunakan Rusia untuk hantam Kyiv hingga babak belur adalah drone berbahaya serta roket yang berasal dari Iran.

Hal ini membuat Ukraina tegas dan menuduh Iran adalah dalang dari munculnya kekuatan baru Rusia setelah lama dan sempat kalah dari Ukraina sebelumnya.

Rusia sempat gagal dan kalah telak dari Ukraina sebab banyaknya pasukan militer yang gugur serta kekurangan pasokan senjata.

Baca Juga: Tak hanya Indonesia, Ukraina juga incar Drone Bayraktar made in Turki hingga akan bangun pabrik di Kyiv

Tapi pada Senin lalu, Rusia diam diam menghantam Ukraina pada pagi hari dan membuat Kyiv hancur.

Amerika Serikat memantau hal ini juga mengatakan ada campur tangan Iran dan menuduh Iran adalah kekuatan baru Rusia.

Iran sempat menepis tuduhan Ukraina dan Amerika, namun hal ini dapat dibuktikan oleh Ukraina bahwa benar Iran adalah kekuatan baru Rusia.

Ukraina bersama intelijen Israel mempunyai satelit yang dapat melihat gerak gerik pasukan Rusia secara diam diam.

Mengetahui hal ini, Iran tak bisa menepis lagi dan mengaku akan lebih memberikan pasokan senjata serta beberapa roket dan Artileri untuk Rusia dalam perang melawan Ukraina.

Mengetahui hal tersebut, Mentri Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan akan lebih kirim pasokan senjata dan pertahanan udara untuk Ukraina.

Hal ini pun telah disetujui oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Joe Biden ungkap bahwa ia akan mengirim pasokan senjata dan pertahanan udara untuk Ukraina, mengingat Rusia semakin brutal dan selalu mengincar titik ukraina menggunakan jet tempur Sukhoi.