JAKARTA INSIDER - Setelah Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan menjadi bakal calon Presiden RI untuk Pilpres 2024, berbagai respon atau reaksi muncul.
Ada yang bernada positif menyambut suka cita, menyampaikan tahniah, syukur dan bangga.
Menurut Effendy Choirie Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Jawa 1 (Banten, DKI) DPP Partai Nasdem, bukan hanya respon positif yang diterima Nasdem tetapi juga ada respon negatif.
Respon negatif kepada Nasdem contohnya menyebut terburu-buru, terlalu dini, tidak tepat waktu, harus keluar dari kabinet, tidak etis dan lain-lain.
Baca Juga: Gus Muhaimin Maulidan bersama Gus Azmi dan ribuan warga Jateng, PKB belum deklarasikan capres
Dilansir JAKARTA INSIDER dari laman nasdem.id pada Kamis (13/10/2022) tentang ajakan Nasdem untuk berlomba politik gagasan.
"Soal terlalu dini atau terlalu cepat, Nasdem sejak lahir memang ditakdirkan selalu tercepat dalam mengambil keputusan. Tidak pernah menunggu di tikungan. Apa yang diyakini benar, terkait dengan kepentingan yang lebih luas, pasti cepat ambil sikap. Tidak berpikir untung rugi. Tidak menunggu mahar. Nasdem berpolitik tanpa mahar, "kata Effendy Choirie.
Menurut Effendy Choirie pengangkatan atau pergantian menteri itu hak prerogatif presiden. Tapi secara logis dan etis presiden mengangkat menteri dari partai partai pengusung dan pendukungnya.
Baca Juga: Efek Anies Baswedan capres, ternyata ini penyebabnya pengusaha gabung ke Nasdem!
Partai Nasdem mengusung, mendukung bahkan berkorban untuk kemenangan Jokowi mulai Pilpres 2014 sampai Pilpres 2019
"Ketua umum (Ketum) Partai Nasdem Surya Paloh selalu menegaskan dukungan Nasdem kepada Jokowi dan pemerintahannya secara total tanpa catatan sampai masa pemerintahannya berakhir 2024." tambahnya.
Presiden tahu persis betapa besarnya pengorbanan Bang Surya dan seluruh kader Partai Nasdem.
"Soal etika. Standar etika apa yang dilanggar. Jauh sebelum deklarasi, Bang Surya telah diskusi dan menyampaikan gagasan, tawaran untuk calon Presiden 2024. Kalau tawaran tidak direspon atau tidak ada kesamaan pandangan, maka tidak ada hak apapun untuk saling memaksakan kehendak," ujarnya.
Baca Juga: Menparekraf dorong Desa Wisata Kambo Sulsel optimalkan atraksi wisata
Effendy Choirie mengatakan bahwa NasDem memang masuk kabinet pemerintahan Jokowi, tapi jangan lupa Jokowi jadi presiden juga karena dukungan NasDem. Lalu siapa yang punya hak jadi fatsun politik?
Artikel Terkait
Sobat ADHI harus tahu! ADHI hadirkan RDF Plant terbesar di Indonesia
Zodiak Kamis, suka sendirian itulah Aquarius !
Efek Anies Baswedan capres, ternyata ini penyebabnya pengusaha gabung ke Nasdem!
Gus Muhaimin Maulidan bersama Gus Azmi dan ribuan warga Jateng, PKB belum deklarasikan capres
Penjelasan Danpaspamres soal anggotanya ditegur Kapolda Metro Jaya dan disita KTA. Begini duduk perkaranya
Update ramalan Zodiak Gemini, 13 Oktober 2022: kesehatanmu...
Menparekraf dorong Desa Wisata Kambo Sulsel optimalkan atraksi wisata