JAKARTA INSIDER – Perlawanan sengit Ukraina terhadap invasi Rusia sampai detik ini terus digelorakan Zelenskyy.
Meski di satu sisi jatuhnya korban di pihak Zelenskyy sudah tak terhitung lagi jumlahnya, namun tak menyurutkan Ukraina mempertahankan sebagian wilayahnya.
Akan tetapi di tengah usaha itu, masalah internal kembali menimpa Ukraina dalam upaya melawan musuh.
Baca Juga: Nasib malang remaja Bandung di tangan geng motor, tewas ditebas lehernya gegara rokok
Jika sebelumnya ada badai korupsi dari seorang menteri, kini datang sebuah kabar bahwa internal Ukraina kurang harmonis.
Kasak kusuk itu berupa kisruh pengadaan jet tempur yang akan digunakan pasukan Ukraina untuk memberikan perlawanan terhadap Rusia dari udara.
Pengadaan alutsista perang berat Ukraina seperti tank Leopard sebelumnya telah berhasil didapat dari Jerman.
Baca Juga: Kabar terbaru dari AS, CIA prediksi China tengah bersiap invasi Taiwan
Pun penghancur bantuan Amerika Serikat yang berupa M982 Excalibur telah berhasil menumpas keberadaan sistem rudal Rusia Tor-M2DT dari Brigade Senapan Motor Arktik ke-80 di Chelburda, Kherson.
Di tengah kedatangan bala bantuan alutsista dari Barat, internal Ukraina malah berselisih tentang pengadaan jet tempur yang akan didatangkan agar bisa mengimbangi perlawanan dari Rusia melalui udara.
Indikasi masalah internal itu disampaikan oleh pilot angkatan udara Ukraina, Povitrya yang memberikan perbandingan atas pesawat tempur F-16 dan Sukhoi SU-27.
Saat dimintai keterangan, Povitrya mengatakan keberadaan F-16 dinilai tidak memungkinkan melakukan aksi aerobatik seperti pesawat canggih jenis Sukhoi SU-27.
Baca Juga: Kisah haru bocah 2 tahun dari gempa Turki, bertahan hidup 44 jam tertimpa reruntuhan
"Karakteristik manuver F-16 tidak memungkinkan melakukan aerobatik seperti SU-27," jelasnya, dikutip JAKARTA INSIDER dari Instagram @militaryneswinternational, Jumat, 10 Januari 2023.