Dalam keadaan seperti itu, ia diberi air dengan menggunakan tutup botol.
"Muhammed, anak berusia 2 tahun, meneguk air disertai dengan senyum manisnya setelah hampir 44 jam terperangkap di bawah reruntuhan bangunan di Provinsi Hatay, Turki," tulis unggahan Instagram tersebut, dikutip JAKARTA INSIDER, Kamis, 9 Februari 2023.
Baca Juga: Nasib tentara anyar Ukraina, baru selesai latihan langsung diletakkan di garis depan
Peristiwa gempa bumi hebat yang mengguncang Timur Tengah itu tidak hanya memporak-porandakan Turki dan Suriah.
Namun, beberapa negara lainnya seperti Mesir, Irak, Yunani juga turut merasakan geteran bencana alam tersebut.
Berdasarkan analisis yang disampaikan pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa, Catherine Smallwood, korban yang berjatuhan akibat gempa bumi di Turki diperkirakan akan terus bertambah bahkan hingga mencapai 20 ribu jiwa.
Hal itu ia sampaikan berdasarkan beberapa peristiwa bencana alam lainnya yang dijadikan perbandingan terhadap peristiwa mengerikan di negera Erdogon.
Baca Juga: Kejar konten untuk TikTok, pria ini tewas mengenaskan
"Ada kemungkinan kolaps terus, jadi kami sering melihat delapan kali lipat probabilitas kenaikan angka awal," kata Smallwood.
Selain melihat perbandingan di atas, dasar lain seperti bertambahnya laporan setiap hari dalam bencana alam juga memperkuat dugaan Catherine Smallwood.
Baca Juga: Dahsyatnya gempa di Turki dan Suriah hingga korban dilaporkan lebih dari 3 ribu jiwa
"Kami selalu melihat hal yang sama dengan gempa bumi, yaitu laporan awal jumlah korban yang meninggal atau terluka meningkat secara signifikan pada minggu-minggu berikutnya," ungkapnya.***