JAKARTA INSIDER - Petugas penjara Israel dilaporkan menyerang tahanan perempuan Palestina yang dilakukan Selasa (31/1) waktu setempat.
Dikabarkan hal sebagai bagian dari dorongan Menteri Keamanan Nasional sayap kanan pendudukan Israel, Itamar Ben-Gvir, untuk memberlakukan tindakan baru yang keras terhadap narapidana Palestina.
Menurut Perhimpunan Tahanan Palestina, pasukan Israel memukuli tahanan perempuan di tahanan Damon, menyemprotkan gas air mata, dan menggunakan semprotan merica pada mereka.
Baca Juga: Rusia bantah pernyataan mantan PM Israel terkait konflik Ukrania, siapa yang bohong?
Komisi urusan tahanan Otoritas Palestina mengatakan Israel Prison Service (IPS), atau Layanan Penjara Israel, juga menyita perangkat elektronik dan beberapa barang pribadi dari para tahanan yang disebutnya sebagai 'hukuman kolektif'.
IPS mengatakan Yasmeen Shaaban, perwakilan dari tahanan perempuan Palestina yang termasuk di antara mereka yang diserang, dimasukkan ke dalam sel isolasi karena berusaha membakar selnya.
Serangan terhadap tahanan wanita menyebabkan kemarahan di antara tahanan Palestina di semua penjara Israel.
Baca Juga: Politik muka dua Israel dalam konflik Ukraina - Rusia
Komisi narapidana mengatakan para tahanan di penjara Ofer menolak untuk menerima sarapan mereka di tengah berita tentang tindakan keras tersebut dan menuntut untuk berbicara dengan narapidana Damon melalui telepon.
Insiden penyerangan terhadap tahanan perempuan terjadi hanya satu hari setelah 120 warga Palestina di penjara gurun Negev melakukan mogok makan sebagai protes atas tindakan keras IPS baru - baru ini.
Hal itu karena IPS telah mematikan listrik penjara Negev, melarang keluarga narapidana mengunjungi mereka, dan berhenti memberi makan.
Baca Juga: Karena masalah ini, Sukarno pernah walk out di rapat Muhammadiyah. Begini kisahnya (bagian 1)
Sementara itu, lusinan tahanan Palestina di penjara Ketziot, Ofer, dan Megiddo ditempatkan di sel isolasi selama akhir pekan karena dugaan merayakan pembunuhan tujuh pemukim Israel oleh seorang pria Palestina dalam penembakan di Yerusalem Timur yang diduduki pada hari Jumat.
Tahanan Palestina mengatakan mereka juga akan berhenti menyetujui pemeriksaan keamanan oleh IPS sebagai bagian dari protes mereka terhadap tindakan keras yang meningkat.***