JAKARTA INSIDER – Konflik internasional yang terjadi di berbagai belahan dunia saat ini menjadi perhatian Amerika Serikat (AS).
Perang Ukraina melawan Rusia yang masih terus berlanjut, hingga kabar penghancuran fasilitas senjata milik Iran beberapa waktu lalu masuk dalam sorotan AS.
Terbukti, baru-baru ini Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengeluarkan pernyataan tentang senjata nuklir Iran.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Al-Arabiya, Blinken menyatakan Iran telah menolak untuk kembali ke perjanjian nuklir.
Meski Iran menolak proprosal untuk kembali ke dalam perjanjian itu, pihak AS menyakini dengan adanya diplomasi, penanganan file nuklir Iran akan berjalan dengan efektif.
"Kedudukan Amerika Serikat saat ini adalah fokus pada penindasan rezim Iran terhadap pemuda-pemuda di sana," kata Anthony Blinken, dikutip JAKARTA INSIDER dari alarabiya.net, Senin, 30 Januari 2023.
Selain itu, AS juga mendukung perubahan rezim yang kini berada di Taheran.
Blinken menegaskan dukungan AS kepada rakyat Iran. Ia menekankan bahwa keputusan "perubahan rezim" pada akhirnya tetap berada di tangan rakyat.
"Rezim Iran meyakinkan rakyatnya tentang gagasan bahwa AS menginginkan perubahan rezim," tulis Al Arabiya.
Selain menyoal tentang rezim Taheran, Menteri Luar Negeri AS juga menuduh keterlibatan Iran yang ditengarai membantu Rusia untuk menginvasi Ukraina.
Baca Juga: Enzy Storia yang cantik dan menawan ternyata punya rasa insecure dengan hal ini
Menurut Blinken, keterlibatan Iran dalam perang Rusia dan Ukraina berupa pengadaan senjata berupa drone dan rudal yang dikirimkan oleh Iran untuk membantu Rusia memborbardir negara Zelenskyy itu.