politika

Negara lain mulai bantu Ukraina, mantan Presiden Rusia peringatkan 'Skenario Nuklir'

Kamis, 19 Januari 2023 | 20:58 WIB
Dmitry Medvedev mantan pemimpin Rusia. (Instagram/ @salibajes)

JAKARTA INSIDER - Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, angkat bicara terkait Ukraina yang mendapat bantuan dari negara sekutu untuk hadapi negaranya.

Lebih jauh Medvedev mulai singgung 'skenario nuklir, jika sekutu Ukraina bersikukuh turut bantu dengan pengiriman senjata untuk lawan Rusia.

Dilansir JAKARTA INSIDER dari laman Russia Today (19/1/2023) Medvedev menyebut pihak yang berharap kekalahan Rusia di Ukraina tampaknya tidak menyadari fakta bahwa hasil seperti itu dapat mengakibatkan eskalasi nuklir.

Baca Juga: KLB penyakit Campak, sudah terjadi di 31 provinsi dan 223 Kabupaten/Kota di Indonesia

Medvedev, yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengulangi peringatan menjelang pertemuan donor militer Ukraina pada Jumat di pangkalan udara Ramstein AS di Jerman. 

Dia mengecam politisi Barat yang mengadvokasi kekalahan dalam konflik untuk Rusia sebagai satu-satunya pilihan yang mungkin di Ukraina.

Lewat sosial medianya Medvedev mengatakan “Tidak satu pun dari orang bodoh itu yang tampaknya mau mengambil langkah logis berikutnya: kekalahan kekuatan nuklir dalam perang konvensional dapat memicu dimulainya perang nuklir,"

"Kekuatan nuklir tidak pernah kalah dalam konflik besar yang menjadi sandaran nasib mereka,” pungkasnya.

Baca Juga: Luhut pembawa pesan Jokowi untuk Surya Paloh, benarkah Menteri dari Nasdem auto lengser jika ada reshuffle?

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki termasuk di antara mereka yang mendukung pengiriman senjata sebanyak mungkin ke Kiev. 

Dia mengklaim minggu ini bahwa kekalahan Ukraina dapat menjadi awal dari Perang Dunia III, jadi hari ini tidak ada alasan untuk memblokir dukungan untuk Kiev dan menunda masalah tanpa batas waktu.

Eskalasi nuklir dikutip oleh beberapa pemimpin Barat, termasuk Presiden AS Joe Biden, sebagai skenario yang ingin mereka hindari dengan membatasi keterlibatan mereka dalam konflik Ukraina.

Baca Juga: Makin panas! Inggris bakal kirim 200 kendaraan bantu Ukraina hadapi Rusia

Mereka juga memperingatkan Moskow agar tidak menyebarkan senjata nuklir di Ukraina, menyatakan bahwa ini akan dianggap sebagai provokasi besar.

Halaman:

Tags

Terkini