JAKARTA INSIDER - Ketika negara Barat bersatu mengkritik tindakan invasi militer Moskow ke Ukraina, sikap sekutu Rusia menghadapi ketegangan itu justru lebih lembut, apalagi ini bersangkutan dengan masalah keamanan dan kepentingan ekonomi.
Pada Jumat (25/2/2022), orang-orang Ukraina terbangun karena suara sirine serangan udara pasukan militer Rusia, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di negara itu.
Tindakan Putin tersebut, sontak mendapat kecaman dari negara Barat karena mengganggu perdamaian dunia, namun bagaimana dengan reaksi sekutu Rusia terhadap invasi militer di Ukraina?
Baca Juga: Perang Rusia Ukraina makin memanas, berikut cuplikan sejarah hingga keinginan Putin yang sebenarnya
Dilansir Jakarta Insider dari laman Aljazeera pada Sabtu (14/1/2023), berikut sikap sekutu Rusia menghadapi ketegangan di Ukraina saat Negara Barat bersatu mengkritik dan mengecam.
1.India
Melalui panggilan telpon, Perdana Menteri India Narendra Modi menyerukan “upaya bersama dari semua pihak” dan menghentikan segera kekerasan, namun tindakan tersebut gagal.
Baik India maupun Rusia menikmati hubungan ekonomi yang erat dan semakin diperkuat dengan pertemuan penting pada Desember tahun lalu, tepatnya ketika kedua pemimpin tersebut menandatangani perjanjian pertahanan bilateral.
Baca Juga: Walikota Zaporizhizhia sebut Rusia habisi 1.000 pasukan Ukraina setiap minggu
Pemimpin India itu menegaskan kembali tentang keyakinan lamanya, bahwa perbedaan antara NATO dan Rusia hanya dapat diselesaikan melalui dialog yang jujur dan tertulis.
Tidak hanya itu, Modi juga menyatakan keprihatinannya atas keselamatan sekitar 20.000 siswa India yang berada di Ukraina.
2.Cina
Meskipun hubungan bisnis antara Cina dan Rusia cukup dekat, namun masih tidak ada pernyataan resmi keberpihakannya, karena hubungan baik dengan Ukraina, kepedulian bisnis dengan Eropa, serta menemukan sekutu dalam diri Vladimir Putin.
Baca Juga: Megahnya Masjid Sultan Sulaiman di Ukraina, tetap kokoh di era gempuran Rusia
Menteri Luar Negeri Cina menekankan pada bahwa kedaulatan masing-masing negara harus dihormati dan meminta para pihak untuk merundingkannya kembali.