Dari foto yang diperlihatkan Risa, tampak kondisi tubuh DY lebam mulai dari dada, punggung, lengan, kaki, telinga, kepala, dan pembengkakan pada bibir.
“Dari bekas lebam di tubuhnya diduga akibat dianiaya,” ujarnya.
Baca Juga: Doni Salmanan: Dituntut 13 tahun divonis 4 tahun, sepertiga tuntutan jaksa penuntut umum
DY saat itu dalam kondisi antara sadar dan tidak sadar. Namun, saat Risa menggenggam kembali tangannya, DY sadar tapi tidak dapat berbicara. DY juga terlihat kejang-kejang.
Keluarga sempat mengonfirmasi gejala itu ke Bidang Rehabilitasi Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA).
Katanya, lanjut Irfan, gejala itu akibat sakau dan efek lainnya. “Orang itu menduga seperti orang geger kepala, tapi pastinya juga tidak tau,” katanya.
Baca Juga: Prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta hari ini Sabtu, 17 Desember 2022
DY saat itu kondisinya sudah memburuk. Bahkan sebelumnya keluarga tidak diizinkan untuk bertemu dengan DY.
“Cuma malam itu kami sempat tengok dan besoknya meninggal,” katanya.
Risa menjelaskan pihak terkait tidak ingin disalahkan dalam kematian DY.
Bahkan mereka sempat mengatakan agar mengecek kronologinya melalui CCTV.
Tapi hingga sekarang belum dilakukan pengecekan karena masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Dari keterangan tersangka lainnya diketahui, DY mendapatkan pemukulan cukup parah saat mencari satu orang teman lainnya.
“Itu kata tersangka yang nemenin bang DY selama sakit,” jelasnya.