“Dari jam 10 sampai 11 kami berembuk, baru akhirnya kami serahkan. Mungkin ada apa-apa,” pikirnya.
Jumat pagi, kata Irfan, pihak keluarga menerima telepon dari saudaranya agar segera datang ke BNNP Aceh. Ketika itu DY merasa segan dengan Irfan.
Sehingga yang mendatangi saat itu istri DY, adik kandung, dan keponakannya.
Pihak keluarga menerima Informasi awal dari salah seorang tersangka lainnya yang di BNNP.
“Dia ngoceh terus sampai dipotong pembicaraannya oleh BNNP. Katanya jangan banyak kali ngomong karena kondisi DY sudah memburuk,” tuturnya.
Sementara itu, adik kandung DY, Risa Aulia, mengatakan setibanya di BNNP Aceh ia melihat kondisi DY tidur di atas kasur di area itu yang memiliki tiga ruang.
“Dia di ruang yang enggak ada atap, tapi ada jerujinya. Ruangnya pas di belakang penyidik,” sebut Risa.
Dengan raut wajah masih berduka, Risa menceritakan saat memasuki ruangan, DY sempat menggenggam erat tangannya seolah takut dan ingin segera dibawa pulang dari sana.
“Saya bilang saya adik, saya minta maaf jika ada salah ke abang karena kondisinya sudah memburuk. Dia mengangguk sambil mengelus dada,” tuturnya.
Risa mengatakan, ia sempat ikut menemani saat DY divisum.