politika

Bantuan kemanusiaan untuk korban terdampak bencana gempa Cianjur, Plan Indonesia terjunkan tim tanggap darurat

Kamis, 24 November 2022 | 06:00 WIB
Foto udara dampak kerusakan gempabumi dan longsoran di Kampung Sarampad, Desa Sarampad, Kec. Cugenang, Kab. Cianjur, Selasa (22/11). (Dok. BNPB)

JAKARTA INSIDER — Gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat berkekuatan magnitude 5,6 pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB mengakibatkan 103 orang meninggal.

Banyak di antaranya adalah anak-anak yang saat kejadian sedang berada di sekolah, madrasah, dan pesantren.

Bantuan kemanusiaan terus mengalir. Plan International Indonesia (Plan Indonesia) telah menerjunkan tim tanggap darurat, menyalurkan bantuan awal sekaligus kaji cepat untuk memahami kebutuhan anak dalam situasi tanggap darurat, pada di hari Selasa (22/11).

Baca Juga: Tak kalah dengan daging, simak resep rendang jengkol dengan cita rasa khas menggugah selera makan

“Pertama-tama, Plan Indonesia mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada warga terdampak bencana gempa bumi yang berpusat di Cianjur ini, khususnya korban anak-anak. Sebagai lembaga yang berfokus kepada pemenuhan hak-hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan, kami turut bergerak untuk membantu warga terdampak bencana dengan menurunkan tim dan menyalurkan bantuan,” ujar Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia, kepada JAKARTA INSIDER, Rabu (23/11).

Adapun bantuan cepat yang disalurkan antara lain, paket hygine kit untuk anak laki-laki, paket kebersihan dan kesehatan menstruasi untuk anak perempuan, serta makanan dan air mineral untuk anak dan keluarga terdampak.

“Setelah mendapatkan data lebih akurat dari tim lapangan yang melakukan kaji cepat, kami akan dapat memetakan kebutuhan anak-anak lebih lanjut, baik anak perempuan maupun anak laki-laki, dalam situasi bencana seperti ini,” lanjut Dini.

Baca Juga: Lezat tiada tanding, resep rendang nangka muda dengan bumbu meresap, awas bikin nasi cepat habis

“Kami akan mengidentifikasi dampak bencana dan kebutuhan mereka secara spesifik termasuk terhadap layanan pengasuhan untuk anak yang kehilangan pengasuh, layanan psikososial, hunian sementara yang ramah anak, pendidikan sementara selama pengungsian, layanan perlindungan anak dari kekerasan di situasi bencana, serta layanan mendasar lainnya seperti kebutuhan air bersih dan peralatan kebersihan diri,” kata Dini.

Pentingnya kesiapsiagaan bencana untuk anak.
Dalam kesempatan tersebut, Dini juga menyampaikan keprihatinannya dengan besarnya jumlah korban usia anak-anak dalam bencana gempa bumi Cianjur.

Hal ini harus menjadi perhatian semua pihak, agar lebih memperkuat implementasi program kesiapsiagaan bencana untuk anak.

Baca Juga: Keseleo apakah boleh dipijat? Begini cara mengobati yang benar

Lebih jauh, dia menjelaskan, sebagian besar wilayah Indonesia rawan terjadi bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran hutan, gunung meletus, dan lain sebagainya.

Sedangkan, kejadian bencana dapat terjadi sewaktu-waktu. Jika peristiwa terjadi pada pagi, siang, dan sore, anak-anak menjadi pihak paling rentan terdampak, termasuk kelompok difabel dan perempuan.

Halaman:

Tags

Terkini