JAKARTA INSIDER - Dalam rapat pertemuan KTT G20 yang di selenggarakan pekan lalu pada tanggal 15 November di Provinsi Bali Indonesia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy hadir secara virtual.
Presiden Zelenskiy hadir dalam rapat pembukaan dan acara puncak KTT G20 Bali serta berkesempatan untuk berpidato dalam rapat tersebut.
Presiden Zelenskiy berkesempatan menyampaikan pidato tentang harapan perdamaian Ukraina pada KTT G20 yang di selenggarakan pada 15 November lalu di Indonesia.
Baca Juga: NATO ribut dengan Ukraina, sebut Zelenskiy tak jujur dan berbohong perihal ledakan di Polandia
Dalam pidatonya, Presiden Zelenskiy berfokus pada perdamaian dan keamanan masyarakat Ukraina serta pertahanan Ukraina.
Dalam pidato di acara rapat KTT G20 Bali, Presiden Zelenskiy ungkap dan sampaikan harapan terkait perdamaian dengan konflik bersama Rusia yang sudah berkepanjangan.
Dalam harapan perdamaian yang di usulkan oleh Presiden Zelenskiy tersebut, dirinya menyebutkan ada sepuluh poin untuk harapan perdamaian Ukraina.
Baca Juga: Polandia mulai perketat sistem keamanan dan pasang alat canggih di dinding perbatasan
Dalam pertemuan rapat yang di hadiri secara virtual oleh Zelenskiy, ia berharap bahwasanya setiap pemimpin negara yang hadir dalam KTT G20 Bali mampu untuk meningkatkan kepemimpinan serta memperkuat pertahanan negara mereka.
Zelenskiy juga ungkapkan dan sampaikan dalam pidatonya di dalam rapat KTT G20 kepada seluruh pemimpin negara yang hadir dalam rapat, yakni dirinya meminta seluruh negara untuk menghentikan invasi Rusia terhadap Ukraina, Zelenskiy turut mengusulkan formula perdamaian.
" Ukraina tak akan membiarkan pasukan Rusia untuk bebas memasuki Ukraina, dan tak akan menunggu pasukannya lagi" ungkap Zeelnskiy dalam rapat virtual yang di unggahnya melalui akun instagram pribadinya dikutip oleh Jakarta Insider pada Sabtu (19/11/2022).
Zelenskiy juga telah menyampaikan dalam rapat yang di hadiri secara virtual tersebut, bahwasanya pasukan Ukraina sudah banyak mendapat kemenangan serta kemajuan beberapa pekan terakhir, serta memukul mundur pasukan Rusia yang berada di Kherson dan Oblast.