JAKARTA INSIDER - Kota Yogyakarta dipilih menjadi wilayah kedua gerilya politik Anies capres Nasdem setelah Sumatera Utara.
Kedatangan Anies capres Nasdem di kota Gudeg ini untuk menghadiri acara deklarasi relawan Anies capres Nasdem yang dipelopori oleh Forum Kabah Membangun (FKM) dan Forum Ulama Membangun (FUM).
Gerilya politik Anies capres Nasdem di Yogyakarta bisa diartikan sebagai sebuah ancang-ancang nyeruduk Banteng Hitam Moncong Putih jilid dua.
Pasalnya, gerilya politik Anies capres Nasdem dilakukan di kota Gudeg yang merupakan basis PDI-P. Sama seperti gerilya politik Anies capres Nasdem di Sumut.
Namun demikian sekali pun berada di wilayah basis PDI-P, gerilya politik Anies capres Nasdem mendapat sambutan yang luar biasa dari para relawan IndonesiAnies dan warga di kota Medan dan Langkat.
Mulai dari kedatangannya di Bandara Kualanamu dan di sepanjang perjalanan, ribuan warga menyambut Anies capres Nasdem dengan sangat antusias.
Halaman Istana Maimun berubah menjadi lautan manusia saat Anies capres Nasdem menghadiri silaturahmi akbar.
Di Yogyakarta, gerilya politik Anies capres Nasdem berhadapan dengan data Pemilu 2019 yang menempatkan PDI-P unggul di semua lini.
Dalam Pileg 2019 untuk DPRD Kota Yogyakarta, dari 40 kursi, PDI Perjuangan memperoleh 13 kursi.
Selanjutnya PAN 6 kursi, Partai Gerindra 5 kursi, PKS 5 kursi, Partai Golkar 4 kursi, Partai NasDem 4 kursi, Partai Demokrat 2 kursi dan PPP 1 kursi.
Begitu juga untuk Pileg 2019 DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dari 55 kursi, PDIP mendulang kursi terbanyak dengan 17 kursi, Partai Gerindra, PKS dan PAN masing-masing memperoleh 7 kursi, PKB peroleh 6 kursi, Golkar 5 kursi, Nasdem 3 kursi, PPP 1 kursi, PSI 1 kursi dan Partai Demokrat 1.
Baca Juga: 5 Skuad timnas paling mahal di Piala Dunia Qatar 2022, no 3 jadi andalan juara