JAKARTA INSIDER - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, kembali memakan korban.
Informasi yang dihimpun JAKARTA INSIDER dari berbagai sumber, Selasa, 15/11/2022, setelah
Agustus 2022, ada tenaga kerja asing (TKA) asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang tewas lagi pada 10/11/2022.
TKA itu tewas akibat tertimpa batu di dalam terowongan saat melakukan pemasangan titik Tenol di terowongan Adit 1 PT PLTA Simarboru, Desa Luat Lombang, Kecamatan Sipirok.
TKA itu, juga berasal dari RRT. Pekerja itu tewas tertimpa reruntuhan batu saat melakukan pengeboran, untuk lubang peledak di terowongan proyek PLTA Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumut.
Korban meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit di Kota Padang Sidempuan.
Kepala Polisi Resor Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni yang dihubungi wartawan, 14/11/2022, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Dia tidak merinci lebih jelas kasus itu.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana, ketika meninjau kemajuan pembangunan PLTA Batang Toru tersebut, mengatakan, pembangkit listrik yang berlokasi di Desa Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut itu berkapasitas 510 MW (4x127,5 MW).
Dari laman esdm.go.id, Rida Mulyana, menyebutkan, PLTA Batang Toru itu merupakan salah satu proyek percepatan pembangkit listrik 35.000 MW.
Dalam kunjungan tersebut, Rida didampingi berbagai jajaran terkait termasuk direksi pengembang PLTA Batang Toru, yaitu PT North Sumatera Hydro Energy, konsorsium dari PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PT PJBI), PT Dharma Hydro Nusantara, dan Fareast Green Energy Pte Ltd.
Dalam kunjungan itu, rombongan mendapat laporan bahwa PLTA Batang Toru tersebut, dibangun di area seluas 650 hektare dan mempekerjakan sekitar 600 orang tenaga kerja.