PLTA yang telah melakukan financial close di tahun 2017, tengah memasuki tahap konstruksi dan diperkirakan dapat beroperasi komersial (COD) pada tahun 2022.
Dengan dibangunnya PLTA Batang Toru itu, diharapkan dapat menambah dan memperkuat pasokan listrik Sumatera, khususnya di Provinsi Sumut di mana PLTA Batang Toru akan digunakan sebagai peaker (pemasok listrik saat beban puncak terjadi) di Sistem Tenaga Listrik Sumatera.
Baca Juga: Jadwal terbaru MRT Jakarta, akan beroperasi hingga pukul 12 malam
Nantinya listrik yang dihasilkan PLTA Batang Toru itu akan disalurkan melalui jaringan transmisi 275 kV milik PT PLN (Persero).
PLTA Batang Toru diharapkan juga dapat menyumbang penghematan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 383 juta dolar AS atau sekitar Rp5 triliun per tahun.
Hal itu, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk terus menekan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik, untuk menjaga tarif listrik kepada masyarakat tetap kompetitif untuk industri dan terjangkau masyarakat.
Manfaat lain dari pembangunan PLTA Batang Toru antara lain meningkatkan bauran energi terbarukan, mengurangi emisi karbon, peningkatan pendapatan pemerintah daerah, dan menambah lapangan kerja.***
Artikel Terkait
Jadwal terbaru MRT Jakarta, akan beroperasi hingga pukul 12 malam
Resep makanan penutup untuk Hari Natal dan Tahun Baru tanpa oven ala Turki
Ratusan mahasiswa IPB terjerat pinjaman online. Begini 10 jurus lepas dari jerat pinjol
Awas, Kemenkes prediksi puncak gelombang Omicron XBB di Indonesia terjadi pada Desember 2022, patuhi prokes!
Puncak acara KTT G20 di Bali: Pertemuan bilateral Presiden Jokowi dengan 5 pemimpin negara, membahas apa?