JAKARTA INSIDER - Pasukan Rusia telah pergi dari wilayah konflik Kherson karena mengetahui adanya pengepungan yang di persiapkan dan di lakukan oleh pasukan Ukraina terhadap pasukan Rusia.
Pasukan Rusia akhirnya memilih untuk pergi dan meninggalkan wilayah Kherson sebagai bentuk pengamanan dan antisipasi karena adanya pengepungan yang di lakukan oleh pasukan Ukraina.
Kebijakan ini merupakan arahan dan perintah dari Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengerahkan kepada seluruh pasukan Rusia untuk secepatnya meninggalkan wilayah konflik Kherson.
Baca Juga: Merinding! pasukan Wagner Group Rusia dieksekusi dengan palu godam setelah akui pro Ukraina
Presiden Rusia dalam hal ini mengaku khawatir akan keselamatan tentara Rusia di Kherson yang sedang dalam pengepungan dan dalam kondisi yang tidak sepenuhnya aman.
Inggris sendiri yang mengetahui hal ini mengatakan bahwasanya ini merupakan penghinaan terbesar yang di lakukan oleh Putin terhadap Rusia dan Moskow.
Inggris mengatakan bahwasanya Rusia yang pertama kali melakukan penyerangan terhadap Ukraina pada tanggal 23 Februari dengan menghantam ibukota Kyiv Ukraina dan menghancurkan sebagian dari ibukota.
Baca Juga: Rusia pergi dari Kherson, warga Ukraina rayakan kemenangan dan pembebasan wilayah Kherson
Kini, Inggris menganggap bahwa tindakan Putin dengan mengarahkan pasukan Rusia pergi dari Kherson merupakan suatu penghinaan terhadap Moskow.
Inggris mengatakan bahwa Kherson merupakan salah satu dari empat wilayah Ukraina yang ingin dicaplok oleh Rusia, serta Rusia sempat habis habisan dalam mempertahankan wilayah regional Kherson untuk menjadi bagian dari Rusia.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bahwasanya dulunya Rusia mati matian ingin memenangkan wilayah Kherson dan menghantam Ukraina demi mendapatkan Kherson.
Namun sekarang, pasukan Rusia dalam arahan Putin malah pergi meninggalkan Kherson dan ini adalah bentuk kekalahan.