Misalnya, PT HM Sampoerna, PT Gudang Garam, dan PT Djarum memproduksi rokok murah dikisaran harga seperti di atas atau meluncurkan ulang produk mereka dengan kemasan isinya lebih sedikit.
Tidak hanya produsen rokok papan atas yang menyiasati kenaikan CHT.
Produsen rokok menengah dan produsen rokok di tingkat lokal juga melakukan hal.yang sama.
Mereka menawarkan rokok dalam kemasan baru isi lebih sedikit dengan harga lebih murah.
Terbukti siasat ini cukup berhasil mempertahankan angka penjualan bahkan mungkin meningkat.
Selain itu dengan harga yang lebih murah, mereka bisa mendapatkan konsumen baru. ***