Benarkah makan terlalu malam menyebabkan obesitas? Simak penjelasannya

photo author
- Kamis, 27 Oktober 2022 | 09:50 WIB
Ilustrasi makan terlalu malam picu penyakit obesitas. (Pexels.com/ Engin Akyurt)
Ilustrasi makan terlalu malam picu penyakit obesitas. (Pexels.com/ Engin Akyurt)

JAKARTA INSIDER - Makan adalah aktivitas wajib yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Karena makan adalah kebutuhan yang wajib terpenuhi.

Akan tetapi, makan juga memiliki aturan. Bukan hanya tinggal makan saja. Harus diperhatikan apa yang di makan dan kapan waktu yang baik untuk makan.

Dilansir JAKARTA INSIDER dari laman PMJ News pada Kamis (27/10/2022) tentang Studi: Makan Terlalu Malam Bisa Picu Gangguan Kesehatan Serius.

Baca Juga: Ide jualan laris manis: Resep cilok mercon pedas, cocok untuk ngemil

Waktu makan ternyata bisa mempengaruhi kesehatan. Sebuah studi terbaru bahkan mengungkapkan makan terlalu malam bisa menimbulkan gangguan kesehatan yang serius.

Studi pertama oleh peneliti dari Salk Institute bernama Satchin Panda. Studi pada 2012 kemudian diterbitkan kembali dalam buku The Oldest Cure in the World: Adventures in the Art and Science of Fasting. Subjek studi ini melibatkan sejumlah tikus yang dibagi dua kelompok.

Kelompok pertama mereka harus mengikuti pola jendela makan 8 jam. Artinya, selama 8 jam itu, tikus bebas mengonsumsi makanan dan minuman apapun selama tidak berlebihan. Kelompok lainnya, mereka dibebaskan makan jam berapapun.

Baca Juga: Terungkap, ini alasan Nikita Mirzani ditahan Kejari Serang, ternyata...

Jumlah makanan yang dikonsumsi dua kelompok sama, yang dalam 11 ribu penelitian hewan pengerat sebelumnya menyebabkan obesitas dan gangguan metabolisme lainnya.

Benar saja, setelah tiga bulan, tikus yang makan sembarang mengalami obesitas, diabetes, penyakit hati, dan sejumlah kondisi buruk lainnya.

Sebaliknya, tikus yang mengikuti pola jendela makan 8 jam tetap sehat dan bebas dari penyakit metabolik. Berat badan, gula darah, dan kolesterol mereka normal, hati mereka kurang berlemak dibandingkan tikus yang makan jam berapapun, koordinasi motorik mereka lebih baik, dan seluruh tubuh mereka tidak meradang.

Baca Juga: Pasca tragedi Kanjuruhan, Arema FC dukung percepatan transformasi sepak bola di Indonesia

"Jendela makan 8 jam sepenuhnya melindungi mereka dari penyakit, meskipun makanan yang dikonsumsi sama dengan tikus yang makan di jam berapapun," ungkap Panda seperti dilansir dari laman Salon, Selasa (25/10/2022).

Peneliti lain menduplikasi temuan Panda, dan uji coba dilakukan pada manusia untuk melihat apakah puasa lebih lama di malam hari akan membuat tubuh lebih sehat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: PMJ News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 rekomendasi tempat liburan yang ada di kota Bandung

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:50 WIB
X