JAKARTA INSIDER - Serangan nuklir di Ukraina akan mengakibatkan pasukan Rusia "dimusnahkan" oleh tanggapan militer Barat, kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.
“Putin mengatakan dia tidak menggertak. Yah, dia tidak mampu menggertak, dan harus jelas bahwa orang-orang yang mendukung Ukraina dan Uni Eropa dan Negara-negara Anggota, dan Amerika Serikat dan NATO juga tidak menggertak,” kata Borrell pada pembukaan Akademi Diplomatik di Brussel.
“Setiap serangan nuklir terhadap Ukraina akan menciptakan jawaban, bukan jawaban nuklir, tetapi jawaban yang sangat kuat dari pihak militer sehingga Tentara Rusia akan dimusnahkan.”
Kekhawatiran bahwa Moskow dapat menggunakan senjata nuklir taktis di Ukraina telah tumbuh setelah Putin mengeluarkan ancaman terselubung saat ia melakukan pencaplokan empat wilayah yang diduduki dalam menghadapi kekalahan di medan perang.
Kepala NATO Jens Stoltenberg telah memperingatkan Rusia bahwa mereka menghadapi “konsekuensi berat” jika meluncurkan serangan nuklir ke tetangganya yang pro-Barat.
“Akan ada respons tajam – hampir pasti menarik respons fisik dari banyak sekutu, dan berpotensi dari NATO sendiri,” kata seorang pejabat senior NATO.
Militer Belarus tidak akan bergabung dengan perang Rusia di Ukraina dan Presiden Alexander Lukashenko akan mengambil risiko menggerakkan opini publik lebih jauh terhadapnya jika mencoba memerintahkannya untuk melakukannya, kata pemimpin oposisi di pengasingan Svetlana Tikhanovskaya.
Baca Juga: Indonesia dukung resolusi PBB tentang keutuhan wilayah Ukraina, pukulan telak untuk Rusia
“Saya tidak bisa membayangkan bahwa sekarang tentara Belarusia akan berpartisipasi dalam perang ini, terutama sekarang seluruh dunia bersatu dengan Ukraina,” katanya kepada wartawan di Brussels.
Lukashenko minggu ini mengumumkan pasukannya akan dikerahkan bersama dengan pasukan Rusia, tetapi tidak merinci di mana.
Tikhanovskaya mengatakan tidak ada sentimen anti-Ukraina di kalangan rakyat dan militer Belarusia.
“Saya pikir para komandan (tentara) itu mengatakan kepada Lukashenko bahwa jika dia memberikan perintah ini, tentara Beralusia akan membelot dan berpindah pihak, mereka akan bersembunyi tetapi mereka tidak akan menembak ke Ukraina,” katanya.
Rusia akan membantu penduduk meninggalkan wilayah Kherson di Ukraina yang diduduki Moskow setelah pihak berwenang yang didukung Kremlin di sana meminta bantuan menyusul serangan balasan Ukraina.
“Pemerintah mengambil keputusan untuk mengatur bantuan untuk keberangkatan penduduk wilayah (Kherson) ke wilayah lain negara itu,” kata Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnullin dikutip dari Moskow times, Jumat (14/10/2022).***