JAKARTA INSIDER - Pasca dicalonkanya Anies Baswedan menjadi calon Presiden (Capres) 2024 dari partai NasDem, popularitas Anies makin naik dan menjadi sorotan publik maya Indonesia.
Hal tersebut dapat dilihat sejak tanggal 3 Oktober 2022 sejak diumumkanya Anies Baswedan sebagai Capres oleh Ketua umum NasDem Surya Palo.
Namun hal tersebut tidak menjamin Anies Baswedan memuncaki beranda hati masyarakat Jakarta pada umumnya.
Baca Juga: Nasdem deklarasikan Anies Baswedan capres 2024, Effendy Choirie: Ayo kita berlomba politik gagasan
Terkait dengan itu survei Political Statistics (Polstat) menyebutkan kembali membeberkan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum menjadi idaman hati masyarakat jakarta sebagai capres 2024.
"Mengenai elektabilitas capres, Prabowo Subianto bukan hanya kokoh tak tergoyahkan di tingkat nasional, di tingkat DKI Jakarta pun elektabilitasnya terus bertahan di posisi teratas," kata Apna dilansir JAKARTA INSIDER dari laman ANTARA (13/10/22).
Dalam survei yang digelar oleh Polstat itu menyebutkan peringkat ketiga, ditempati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dengan 16,1 persen dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di bawahnya dengan 10,1 persen.
Baca Juga: Efek Anies Baswedan capres, ternyata ini penyebabnya pengusaha gabung ke Nasdem!
Sedangan disusul oleh l Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 4,3 persen, ada lagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (3,4 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (2,4 persen) dan 20,2 persen lainnya belum menentukan pilihan (undecided voters).
Apna Permana juga mengatakan bahwa dari hasil survey tersebut membenarkan bahwa waga jakarta umunya masih betah Anies memimpin Jakarta daripada mengurus negara.
Hal tersebut dikarenakan dari data survey yang sudah dirampungkan tingkat keterpilhanya sebagai calon gubernur (cagub) menembus 40,5 persen.
Baca Juga: Anies Baswedan capres NasDem mengaku tidak memenuhi janji saat jabat Gubernur DKI, tapi...
"Data tersebut menegaskan, bagian terbesar warga Jakarta menginginkan Anies melanjutkan tugas sebagai Gubernur DKI satu periode lagi dan tidak berhenti di tengah jalan ketika masih banyak masalah yang belum terselesaikan," ujarnya.
Sementara itu dari data survey tingkat keterpilihan sebagai calon gubernur, yang berada pada posisi kedua ditempati mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan 19,1 persen.