JAKARTA INSIDER - Banyaknya kecurangan zonasi di kota Bogor, membuat ratusan siswa diketahui dicoret dari PPDB.
Bima Arya selaku Walikota Bogor ungkap ada 208 siswa yang namanya tidak sesuai dengan KK harus dicoret dari PPDB.
Praktek numpang alamat ini akhirnya harus ketahuan juga, imbasnya siswa yang lakukan kecurangan harus dicoret dari PPDB karena nama tidak sesuai KK (Kartu Keluarga).
Baca Juga: Jokowi baru saja meresmikan jalan tol Cisumdawu, jalan tol ini juga terdapat twin tunnel
Dilansir oleh JAKARTA INSIDER dari Youtube Kompas TV pada hari Rabu (12/7/2023), menunjukkan Bima Arya sebut banyak ditemukan kecurangan pada zonasi di wilayah kota Bogor, banyak siswa yang tak sesuai dengan KK harus dicoret dari PPDB.
“Data dari pendaftar (siswa) SMP itu ketika tadi siang kami umumkan ada 208 yang kita coret dari daftar PPDB SMP,” kata Bima Arya.
“Dan ya otomatis urutan dibawahnya ya akan naik,” ujar Bima Arya.
“Mereka (siswa) ini dicoret karena terdapat ketidaksesuaian antara data pendaftar dengan di lapangan,” tutur Bima Arya.
“Jadi KK (kartu keluarganya) itu bermasalah,” ucap Bima Arya.
Sebelumnya banyak orang tua yang mengeluhkan nama anak mereka menghilang dari daftar PPDB.
Para orang tua siswa mengeluhkan nama anak mereka ketimpa dengan nama anak/ siswa lainnya.
Bima Arya pun menemui ibu dari calon siswa SMA 1 Bogor yang diketahui namanya tiba-tiba hilang mendadak dari daftar PPDB.