politika

Disebut uang korupsi BTS Kominfo mengalir sampai ke suami Puan Maharani, Sekjen PDIP menjawab ini

Selasa, 30 Mei 2023 | 17:37 WIB
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto memberikan klarifikasi terkait rumor yang mengaitkan korupsi BTS dengan suami Puan Maharani

JAKARTA INSIDER – Skandal mega korupsi proyek menara BTS yang melibatkan Menteri Kominfo Johnny G Plate diduga merugikan negara sebesar lebih dari Rp 8 trilun.

Namun, Johnny G Plate yang juga merupakan Sekjen Partai Nasdem ini tak menikmati uang korupsi BTS ini sendirian. Kabar beredar, ada tiga partai kecipratan uang haram ini.

Terduga tiga parpol yang kecipratan uang haram hasil korupsi BTS itu adalah Nasdem, PDIP, dan Gerindra.

Nama suami Puan Maharani bernama Hapsoro Sukmonohadi atau dikenal dengan Happy Hapsoro juga disebut-sebut dalam skandal tersebut.

Baca Juga: Geger putusan sistem pemilu bocor, MK memburu informan Denny Indrayana

"Ya saya juga dapat berita itu, dengan nama-namanya. Tapi saya anggap itu gosip politik,” kata Mahfud MD, Plt. Menteri Kominfo, di kantor Kominfo Jakarta, Selasa 23 Mei 2023.

Mahfud MD memastikan aparat bekerja sesuai dengan koridor hukum yang berlaku.

Atas kabar tak sedap yang mengaitkan suami Puan Maharani dengan korupsi BTS Kominfo, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara. Agar tak berkembang liar, pihaknya perlu meluruskan isu tersebut.

"Jadi kami melakukan pelurusan bahwa hal tersebut sama sekali tidak benar," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Senin (29/5/2023).

Baca Juga: Mahfud MD bereaksi keras, usai Denny Indrayana dituding bocorkan rahasia negara, minta Listyo lakukan hal ini

Hasto menyebut korupsi BTS sudah jelas dilakukan oleh pemegang kewenangan yakni Kominfo.

“Korupsi adalah korupsi dan itu dimulai dari dengan siapa pemegang mandat, pemegang kewenangan atas pemgguna anggaran yaitu adalah Kominfo,” kata Hasto.

Hasto kemudian mengungkit soal ada kadernya yang juga pernah tersandung korupsi. Namun, ia menyebut langsung melakukan pembenahan.

“PDI Perjuangan sendiri pernah mengalami hal pahit ketika ada kader kami menyalahgunakan kewenangannya dan kemudian partai melakukan upaya melihat kedalam untuk melakukan pembenahan terkait aspek kehidupan kepartaian yang memang didedikasikan untuk rakyat bangsa negara,” kata dia.

Halaman:

Tags

Terkini