politika

Kontroversi Muhammad Adil, gadaikan Kantor Bupati Rp100 M, sebut Kemenkeu diisi iblis dan Gubernur Riau pikun!

Senin, 17 April 2023 | 14:24 WIB
Bupati Meranti Muhammad Adil terjaring dalam OTT KPK

JAKARTA INSIDER - Sosok Muhammad Adil, Bupati non aktif Kepulauan Meranti, ternyata menyimpan banyak kontroversi.

Siapa menduga, Muhammad Adil yang begitu lantang mengkritik Kementerian Keuangan dan bahkan menyebut Kemenkeui berisi iblis, kini justru terbuka boroknya usai tertangkap dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 6 April 2023.

Tak hanya diduga melakukan korupsi pemotongan anggaran Operasi Perangkat Daerah dan suap fee jasa travel umrah, Mohammad Adil juga tertangkap basah saat akan memberi suap kepada auditor Badan Pemeriksa Keuangan. Suap diduga diberikan agar Kabupaten Meranti mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian.

Baca Juga: Sinopsis Preman Pensiun 8 di RCTI Selasa 18 April 2023, Murad marah Cecep ingin damai dengan Bang Edi

Usai ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan, fakta terbaru yang terungkap ternyata dia telah menggadaikan kantor Bupati Kepulauan Meranti berikut tanahnya ke bank dengan nilai mencapai Rp 100 miliar!

Muhammad Adil berdalih, uang hasil menggadaikan itu digunakan untuk kepentingan daerah. Perihal menggadaikan kantor bupati ini terungkap saat Adil telah berstatus tahanan KPK.

Memutar waktu ke belakang, sosok Adil memang banyak mengundang kontroversi.

Baca Juga: Profil biodata Hud Filbert artis inisial HF yang diciduk Polisi karena kasus narkoba

Pada Desember 2022, dia pernah menyebut Kementerian Keuangan diisi oleh iblis. Kontroversi ini bermula saat beredar video Adil di media sosial terkait protes dana bagi hasil (DBH) minyak. Adil marah karena Kabupaten Kepualaun Meranti mendapat bagian sedikit dari hasil minyak.

Dalam video yang viral, Adil beradu argumen dengan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Lucky Alfirman dalam Rapat Koordinasi Nasional terkait Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se-Indonesia di Pekanbaru.

Adil menyampaikan rasa kecewanya kenapa pembagian DBH minyak untuk Kepulauan Meranti tidak sesuai.

Baca Juga: Demi Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air, seorang prajurit TNI meregang nyawa di Nduga Papua

Padahal, hasil minyaknya besar dan liftingnya naik. Adil mengaku sempat mengejar orang Kemenkeu sampai ke Bandung untuk mencari kejelasan soal pembagian DBH. Namun, ia menyebut saat itu bertemu dengan orang Kemenkeu yang tidak berkompeten.

“Itu yang hadir apa staf tak tahulah. Sampai saya ngomong waktu itu, ini orang keuangan isinya iblis atau setan,” kata Adil.

Halaman:

Tags

Terkini