Profil Muhammad Adil, Bupati Meranti yang terkena OTT KPK dan pernah sebut Kemenkeu berisi iblis

JAKARTA INSIDER - KPK berhasil mengamankan Muhammad Adil, Bupati Meranti, dalam sidak Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan beberapa pejabat lain pada Kamis (6/3/2023).

Muhammad Adil  sebelumnya sudah sering disorot karena sikapnya yang hobi membuat kontroversi. Mulai dari penolakan terhadap kedatangan Gubernur Riau hingga pernah menyebut pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai iblis atau setan.

Melansir wikipedia, Muhammad Adil memiliki gelar akademis lengkap H. Muhammad Adil S.H., M.M.

Baca Juga: 7 Pekan dirawat di ICU David Ozora mulai tersenyum dan bicara, ingin ziarah ke makam Gus Dur

Muhammad Adil kini menjabat sebagai Bupati Kepulauan Meranti periode 2021-2024. 

Dia lahir di Selatpanjang, Kepaluan Meranti, Provinsi Riau pada 18 April 1972. Adil memiliki seorang istri dan tiga orang anak.

Muhammad Adil merupakan alumni dari Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru. Dia menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di kampus tersebut. 

Sebelum menjadi kepala daerah, Adil adalah anggota DPRD Riau 2014-2019 dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Namun tidak tuntas. Ia kemudian hijrah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Baca Juga: Ditahan KPK, Rafael Alun mengeluh kelakuan anak istri yang gemar pamer harta, netizen: Fase mengamankan diri

Melalui PKB, pada Pileg 2019, Muhammad Adil terpilih menjadi anggota DPRD Riau masa jabatan 2019-2024 memperoleh 10.164 suara. Ia juga merupakan Ketua DPW Pujakesuma Provinsi Riau 2017-2022.

Tak lama setelah itu, ia maju sebagai calon Bupati Kepulauan Meranti periode 2021-2024. Dia pun menang dan terpilih menjadi Bupati Meranti.

Diketahui, sejak tahun 2022 Muhammad Adil tercatat sebagai kader PDI Perjuangan.

Muhammad Adil tercatat mempunyai harta kekayaan sebanyak Rp Rp. 4.785.577.310. Dari jumlah tersebut, terdapat tanah sebanyak 74 bidang bernilai 4.367.400.000.

Baca Juga: 8 Tips aman meninggalkan rumah kosong saat mudik Lebaran, tips terakhir sering dilakukan!