JAKARTA INSIDER - Di tengah heboh berita dugaan korupsi pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) termasuk ajakan penolakan membayar pajak, kemenkeu itu mengklaim penerimaan pajak di awal 2023 cukup bagus.
Penerimaan pajak, hingga Februari 2023 disebutkan masih cukup bagus atau Rp279,98 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi penerimaan pajak hingga Februari 2023 masih cukup bagus atau Rp279,98 triliun.
Penerimaan pajak sebesar Rp279,98 triliun itu sebesar 16,3 persen dari target APBN 2023.
Dirilis dari laman kemenkeu.go.id, Jumat (17/3/2023), jumlah penerimaan pajak terbesar dari PPh Non Migas.
Penerimaan PPh Non Migas itu, ada sebesar Rp137,09 triliun dan kemudian disusul PPN dan PPnBM sebesar Rp128,27 triliun.
Adapun kontribusi PPh Migas sebesar Rp12,67 triliun serta PBB dan pajak lainnya sebesar Rp1,95 triliun.
Menurut Menkeu Sri Mulyani Indrawati, kinerja penerimaan pajak yang sangat baik pada dua bulan pertama tahun 2023 itu dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Mulai dari faktor harga komoditas, yang masih lebih tinggi dibandingkan periode sama 2022.
Kemudian faktor dari aktivitas ekonomi yang terus membaik, dan dampak dari implementasi Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
“Ketiganya adalah yang memberikan pertumbuhan penerimaan pajak yang sangat baik,"ujar Menkeu.
Meski penerimaan pajak hingga Februari masih cukup bagus, ujar dia, pemerintah tetap waspada.