Baca Juga: BREAKING NEWS: RS Budi Asih Cawang Jakarta Timur diselimuti asap hitam, Damkar sebut masalah ini
Kemudian 605 jiwa di Desa Payak, 136 di Desa Batu Berlian, 238 jiwa di SMA Negeri 1 Serasan, 432 jiwa di Pelimpak dan 393 jiwa di Airnusa.
Seluruh pengungsi itu merupakan warga terdampak mau pun yang meninggalkan rumah sementara.
Mereka mengungsi menghindari terjadinya bencana tanah longsor susulan.
Baca Juga: Ladang Pahala? 10 Amalan utama di bulan Ramadhan yang wajib kita ketahui!
BNPB memang merekomendasikan pengungsian itu mengacu pada informasi Badan informasi prakiraan cuaca dan hasil analisa lapangan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Saat bencana tanah longsor di Kampung Genteng, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna pada hari Senin (6/3/2023) sebanyak 27 rumah hilang lenyap.
"Oleh karena itu juga Pemkab Natuna berencana merelokasi 100 kepala keluarga di Serasan Natuna Kepri itu," ujar Abdul Muhari.
Baca Juga: Gunung Merapi kembali muntahkan awan panas guguran, status masih Siaga
Sebelumnya, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, mengatakan, keinginan untuk merelokasi warga itu disampaikan Pemkab Natuna, Kepri dalam rapat koordinasi penanganan dampak tanah longsor di Serasan.
Menurut Suharyanto, terkait relokasi itu, Pemkab Natuna telah menyiapkan lahan.
BNPB sendiri akan melakukan koordinasi dengan beberapa kementerian dan lembaga seperti PUPR terkait pembangunannya.
Ada pun dananya akan bersumber dari BNPB dan biasanya Kementerian PUPR sebagai pelaksana pembangunannya.
Program relokasi ini akan dilakukan setelah memasuki masa rehabilitasi dan rekonstruksi.