JAKARTA INSIDER - Bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menelan korba jiwa 15 orang. Untuk menekan terjadi lagi korban, 100 kepala keluarga akan direlokasi.
Pemerintah Kabupaten Natuna Kepulauan Riau mengambil kebijakan untuk merelokasi 100 kepala keluarga korban bencana tanah longsor di kawasan itu.
Tujuan relokasi untuk menekan jumlah korban tanah longsor di lain waktu di kawasan itu mengingat lahan pemukiman yang tidak stabil di tengah cuaca yang juga sering ekstrem.
Baca Juga: Dampak banjir bandang Lahat Sumatera Selatan menyebabkan rusaknya puluhan hektar sawah
Per Kamis 10 Maret, jumlah warga korban meninggal dunia akibat bencana tanah longsor di Serasan Natuna Kepri itu sudah 30 orang.
Jumlah korban meninggal dunia itu terus bertambah pascapencarian korban yang awalnya dinyatakan hilang.
Tingginya curah hujan, kondisi tanah yang labil dan area perbukitan dengan kemiringan yang curam menjadi beberapa faktor pemicu terjadinya bencana tanah longsor di kawasan Serasan Natuna.
Baca Juga: Dampak banjir bandang Lahat Sumatera Selatan menyebabkan rusaknya puluhan hektar sawah
Saat bencana tanah longsor di Kampung Genteng, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna pada hari Senin (6/3/2023) menyebabkan 27 rumah hilang lenyap.
Rencana Pemkab Natuna merelokasi 100 kepala keluarga di Serasan itu pun didukung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Melansir dari rilis BNPB, Jumat (10/3/2023), Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, mengatakan, keinginan untuk merelokasi warga itu disampaikan Pemkab Natuna, Kepri dalam rapat koordinasi penanganan dampak tanah longsor di Serasan.
Menurut Suharyanto, terkait relokasi itu, Pemkab Natuna telah menyiapkan lahan.
Artikel Terkait
BMKG dorong Pemkab Cianjur relokasi 9 desa yang berada di patahan Sesar Cugenang, sesar masih aktif
Tanah longsor di Natuna Kepulauan Riau memakan korban meninggal 10 orang dan 42 orang dilaporkan hilang
Sudah 15 meninggal dan 35 warga masih dinyatakan hilang akibat tanah longsor di Natuna Kepri