Pada masa itu terjadi beberapa lelehan lava andesitik yang menyusun Bukit Batulawang dan Gajahmungkur yang sekarang tampak di lereng utara Gunung Merapi serta menyisakan kawah Pasar Bubar.
Sementara periode keempat aktivitas Gunung Merapi yang sekarang ini disebut Merapi Baru. Yakni terbentuknya kerucut puncak Gunung Merapi yang sekarang ini disebut sebagai Gunung Anyar di bekas kawah Pasar Bubar yang dimulai sekitar 2000 tahun yang lalu.
Di masa periode Gunung Merapi baru terjadi beberapa kali letusan di abad ke-19 yakni di tahun 1768, 1822, 1849, 1872.
Baca Juga: Manfaat konsumsi ketan hitam untuk ibu hamil
Erupsi abad ke-19 jauh lebih besar dari letusan abad ke-20. Hal tersebut terlihat dari awan panas yang mencapai 20 kilometer dari puncak. Kemungkinan letusan besar terjadi sekali dalam 100 tahun.
Letusan besar bisa bersifat eksplosif dan jangkauan awan panas mencapai 15 kilometer.
Aktivitas Merapi pada abad ke-20 terjadi minimal 28 kali letusan dan letusan terbesar terjadi pada tahun 1931.
Baca Juga: Tak disangka, ternyata Ubi jepang dan 5 jenis makanan ini bisa bikin panjang umur
Berdasarkan data yang tercatat sejak tahun 1600-an, Gunung Merapi meletus lebih dari 80 kali atau rata-rata sekali meletus dalam 4 tahun.
Gunung Merapi setinggi 2.963 m adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia dan sudah berada di tingkat siaga tertinggi kedua di negara ini.
Gunung Merapi terakhir meletus hebat pada tahun 2010. BNPB mencatat korban jiwa akibat erupsi Gunung Merapi 2010 sebanyak 347 orang.***