JAKARTA INSIDER - Ukraina berencana memperkuat amunisi negaranya dalam menghadapi Rusia setelah satu tahun berlalu.
Salah satu cara yang dilakukan Ukraina adalah dengan membangun pasukan drone yang akan memperbanyak robot dibandingkan manusia di garis depan perang.
Selama tahun lalu, Ukraina telah menggunakan drone yang dinilai efektif dalam menghadapi serangan Rusia.
Beberapa jenis drone yang digunakan meliputi Bayraktar TB2, pengintai quadcopter, amunisi jarak jauh, bom multicopter, dan drone balap FPV Kamikaze.
Kemampuan pasukan drone Ukraina akan semakin ditingkatkan dan jumlahnya akan ditambah pada tahun kedua perang.
Amerika Serikat akan memberikan bantuan berupa empat jenis baru drone mematikan untuk Ukraina, yaitu Jump 20 UAS, Altius, Switchblade 600, dan Cyberlux K8.
Baca Juga: Tentara bayaran AS yang diterjunkan bantu Ukraina berkhianat, kini berpihak ke Rusia
1. Jump 20 UAS adalah mesin pengintai yang bisa bertahan hingga 14 jam dengan jangkauan lebih dari 100 mil.
2. Altius merupakan pesawat tak berawak yang diproduksi oleh Andruil Area-1 dan dapat diluncurkan baik dari kendaraan udara, termasuk pesawat, dan juga daratan.
Altius bisa memperluas jangkauan drone lain. Selain itu juga dapat dikonfigurasi sebagai amunisi dengan hulu ledak seberat 7 pon untuk menyerang target.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Hard Rock Cafe Jakarta resmi tutup per 31 Maret 2023
3. Switchblade 600 adalah 'kakak' dari Switchblade 300 yang sebelumnya telah dipasok ke Ukraina. Berbeda dengan 300 yang merupakan senjata anti-personil, tipe 600 ideal untuk menghancurkan artileri, pos komando, serta pertahanan udara milik Rusia.
4. Cyberlux K8 adalah quadcopter taktis dengan muatan signifikan yang dapat menjadi tambahan pada armada pembom berat multicopter Ukraina.***