JAKARTA INSIDER - Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, menyatakan uji coba rudal dan program nuklir Korea Utara tidak membantu negara mana pun, termasuk Tiongkok, yang baru-baru ini memblokir upaya pimpinan AS untuk mengutuk uji coba rudal tersebut.
Price menegaskan kembali bahwa semua negara anggota PBB wajib menerapkan sepenuhnya resolusi Dewan Keamanan PBB tentang Korea Utara.
Dia mencatat bahwa program rudal balistik dan program nuklir Korea Utara menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan di seluruh kawasan.
Baca Juga: Sudah dua orang jadi tersangka dalam kasus penganiayaan anak pengurus GP Ansor
Dia mendesak Tiongkok, sebagai anggota Dewan Keamanan, untuk menegakkan resolusi ini dan meminta pertanggungjawaban Korea Utara atas pelanggarannya.
Price juga menegaskan kembali komitmen AS untuk membela Korea Selatan dan Jepang, sambil menyerukan Korea Utara untuk terlibat dalam dialog yang serius.
AS berusaha agar pernyataan presiden Dewan Keamanan dikeluarkan untuk mengutuk penembakan rudal balistik antarbenua Korea Utara dan dua peluncuran rudal balistik jarak pendek
Baca Juga: Mahfud MD bereaksi atas kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo: Tidak ada perdamaian
Namun Tiongkok dan Rusia yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan sekaligus 'sahabat' Korea Utara, menentang.
Tiongkok dan Rusia telah memblokir 10 pertemuan Dewan Keamanan tentang Korea Utara pada tahun 2022, meskipun Korea Utara membuat rekor baru dengan melakukan 69 uji coba rudal balistik yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Price menekankan anggota tetap Dewan Keamanan memiliki kewajiban khusus sepenuhnya mengimplementasikan resolusi dari Dewan itu sendiri karena mereka sendiri yang memilih setiap resolusi.
Dia meminta semua negara bertindak dan meminta pertanggungjawaban Korea Utara atas pelanggaran mencolok terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan.
AS tetap berkomitmen untuk melakukan pendekatan diplomatik ke Korea Utara, dan Price meminta Korea Utara untuk terlibat dalam dialog yang konstruktif.