politika

Tak hanya menawarkan layanan medis gratis, Perdana Menteri Shigeru Ishiba juga usulkan Beasiswa untuk para pelajar Palestina agar bersekolah di Jepang

Kamis, 27 Maret 2025 | 04:20 WIB
Tak hanya menawarkan layanan medis gratis, Perdana Menteri Shigeru Ishiba juga usulkan Beasiswa untuk para pelajar Palestina agar bersekolah di Jepang

JAKARTA INSIDER - Tak hanya menawarkan layanan medis gratis untuk masyarakat Palestina, PM Jepang Shigeru Ishiba juga tawarkan beasiswa untuk pelajar Palestina.

PM Jepang Shigeru Ishiba juga menawarkan program beasiswa untuk para pelajar Palestina agar menyambung sekolah di Jepang, usai mengumumkan layanan medis untuk warga Palestina.

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengumumkan bahwasanya Jepang akan melakukan perawatan medis terhadap masyarakat Gaza yang terluka dan membutuhkan bantuan.

Baca Juga: LPSK tegaskan pentingnya bedakan restitusi dan santunan dalam kasus penembakan bos rental oleh oknum TNI AL

Hal ini merupakan pertama kalinya Jepang mengumumkan akan memberikan bantuan medis untuk masyarakat Palestina.

Setelah PM Jepang Shigeru Ishiba mengumumkan hal tersebut, setidaknya ada dua warga Palestina yang akan tiba di Jepang mulai hari ini.

Rencana evakuasi dan perawatan itu disusun bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan para pasien akan dirawat di Rumah Sakit Pusat Pasukan Bela Diri Jepang di Tokyo.

Baca Juga: Begini vonis pengadilan militer 3 oknum TNI AL tembak bos rental, bebas bayar ganti rugi karena alasan tak mampu

Shigeru Ishiba Perdana Menteri Jepang, bulan lalu memastikan pemerintah Jepang sedang mencari cara untuk memberikan bantuan medis kepada warga Palestina, termasuk melalui program pendidikan.

“Kami berupaya menemukan cara untuk menerima orang-orang yang sakit atau terluka di Gaza agar dapat dirawat di Jepang,” kata Ishiba dalam sesi parlemen.

Dia menambahkan, Tokyo juga tengah menyiapkan inisiatif khusus bagi mahasiswa Palestina untuk melanjutkan studi di universitas-universitas Jepang.

Militer Israel melancarkan serangan udara mendadak ke Jalur Gaza pada 18 Maret 2025, menewaskan hampir 800 orang dan melukai lebih dari 1.600 lainnya.

 

Serangan itu sekaligus menghancurkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas, kelompok Palestina, yang mulai berlaku sejak Januari.

Halaman:

Tags

Terkini