politika

Delegasi Hamas bertemu dengan Menlu Iran Abbas Araghchi di Qatar, bahas terkait gencatan senjata dan perkembangan di Palestina

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:50 WIB
Delegasi Hamas bertemu dengan Menlu Iran Abbas Araghchi di Qatar, bahas terkait gencatan senjata dan perkembangan di Palestina

JAKARTA INSIDER - Setelah bertemu Presiden Erdogan di Turki, kini Delegasi Hamas bertemu dengan Menteri Luar Negri ( Menlu ) Abbas Araghchi.

Delegasi Hamas bertemu dengan Menlu Abbas Araghchi untuk membahas terkait gencatan senjata dengan Israel.

Delegasi senior yang dipimpin Ketua Dewan Syura Hamas, Mohamed Darwish, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.

Baca Juga: Donald Trump tak lagi beri bantuan dana pengobatan dan banthan obat untuk penderita HIV, apakah akan berdampak pada Indonesia?

Pertemuan Hamas dengan Menlu Iran itu menyoroti perkembangan politik dan situasi di lapangan, termasuk implementasi gencatan senjata, pertukaran tahanan, serta upaya Israel yang berusaha menghambat proses rekonstruksi Gaza.

Mereka juga membahas bantuan kemanusiaan yang sedang berlangsung bagi warga Palestina di Gaza.

Baca Juga: Mendikdasmen sebut program SPMB tahun 2025 lebih memprioritaskan pengurus Osis dan Pramuka lewat jalur prestasi, begini penjelasannya

Darwish memuji dukungan Iran terhadap rakyat Palestina, menyebut Operasi Badai Al-Aqsa (serangan Hamas pada 7 Oktober 2023) sebagai titik balik perjuangan Palestina menyingkirkan pendudukan.

Sementara itu, Menlu Iran menegaskan kembali dukungan Iran yang berkelanjutan terhadap perjuangan dan perlawanan Palestina, sebagaimana disebutkan dalam pernyataan tersebut.

Baca Juga: 15 Wasiat dan kebaikan Imam Husain bin Ali cucu Rasulullah SAW untuk segenap umat Islam

Pada 19 Januari, perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel mulai berlaku.

 Kesepakatan ini awalnya berlangsung selama 42 hari, dengan negosiasi lanjutan untuk tahap berikutnya. 

Perjanjian ini dimediasi oleh Mesir dan Qatar, dengan dukungan Amerika Serikat.

Perang yang dilancarkan Israel telah menewaskan lebih dari 47.400 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 111.000 orang sejak 7 Oktober 2023.

Halaman:

Tags

Terkini