Donald Trump tak lagi beri bantuan dana pengobatan dan bantuan obat untuk penderita HIV, apakah akan berdampak pada Indonesia?

photo author
- Jumat, 31 Januari 2025 | 16:30 WIB
Donald Trump tak lagi beri bantuan dana pengobatan dan banthan obat untuk penderita HIV, apakah akan berdampak pada Indonesia?
Donald Trump tak lagi beri bantuan dana pengobatan dan banthan obat untuk penderita HIV, apakah akan berdampak pada Indonesia?

JAKARTA INSIDER - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan keprihatinan terhadap keputusan Amerika Serikat yang menangguhkan bantuan dana untuk penyediaan obat HIV di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran terhadap upaya penanggulangan HIV di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Menurut laporan Reuters, berbagai mitra kerja dan penerima hibah dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) telah menerima pemberitahuan untuk segera menghentikan aktivitas mereka pada Selasa, 27 Januari 2025.

Baca Juga: 15 Wasiat dan kebaikan Imam Husain bin Ali cucu Rasulullah SAW untuk segenap umat Islam

Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan Presiden AS Donald Trump yang membekukan hibah, pinjaman, dan bantuan keuangan luar negeri selama tiga bulan ke depan.

Bahkan, Trump juga mengisyaratkan kemungkinan menarik AS dari WHO.

Sebagai penyumbang terbesar, AS memberikan sekitar seperlima dari total anggaran tahunan WHO yang mencapai 6,8 miliar dolar AS.

Baca Juga: Keunikan Jembatan Forth Bridge di Skotlandia, salah satu keajaiban teknik yang mampu bertahan lebih dari satu abad

Meskipun kebijakan ini tidak berdampak langsung terhadap WHO di Indonesia, berbagai organisasi nonpemerintah yang bekerja di lapangan sudah mulai merasakan dampaknya.

WHO sendiri telah meminta pemerintah AS untuk memberikan "pengecualian" bagi program-program yang menyediakan obat antiretroviral (ARV).

Obat ini harus dikonsumsi setiap hari oleh penderita HIV guna menekan perkembangan virus dalam tubuh.

WHO juga menyoroti program Rencana Darurat Presiden AS untuk Penanggulangan AIDS (PEPFAR), yang mendukung upaya penanggulangan HIV di 50 negara, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Israel bebaskan 110 sandera Palestina usai Hamas bebaskan 4 orang wanita anggota IDF, Pejabat Palang Merah: Masih ada tahap selanjutnya

Berdasarkan data WHO per akhir 2023, terdapat sekitar 39,9 juta orang di dunia yang hidup dengan HIV dan bergantung pada obat ARV.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: rilis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X