"Beberapa tahun ke belakang kita di sektor perbankan. Juga sebelumnya di bidang medis sebagai dokter gigi. Mohon izin, data nasabah dan rekam medis seorang pasien saja kita jaga kerahasiaannya, ada namanya aturan perlindungan data pribadi, tidak bisa sembarang buka data di publik. Itu hanya bicara satu orang individu, mohon maaf, apalagi ini data pertahanan nasional," ungkapnya.
TKN Fanta juga menegaskan kesiapan untuk berdiskusi dan menjelaskan program Prabowo-Gibran secara lebih detail dan kompleks jika diperlukan.
Dia menyoroti pentingnya masyarakat tidak terjebak dalam informasi atau tuduhan yang bersifat menyesatkan atau mengadu domba.
Baca Juga: Warga waspada! BPBD DKI sebut 10 Wilayah Jakarta bakal terancam banjir rob hingga 13 Januari 2024
Arief juga memberikan pesan kepada KPU sebagai penyelenggara Pemilu, agar tetap netral dan mengedepankan substansial dalam debat Pilpres.
Dia berharap evaluasi ke depan dapat mengurangi serangan pribadi agar fokus pada perbandingan program dan visi dari setiap calon presiden.
“Evaluasinya ke depan juga dikurangi ya hal-hal yang sifatnya menyerang secara personal ya, karena kita ini menunjukkan ya kepada bangsa kita yang jumlahnya 270 juta ini, bahwa kita ingin bangsa kita ini jauh lebih baik, jauh lebih maju lagi," tutup Arief. ***