Prabowo Subianto dipanggil ke Istana Bogor, Hanta Yuda: Jokowi memegang peran sentral dalam Pilpres 2024

- Jumat, 26 Mei 2023 | 10:03 WIB
Elektabilitas bakal capres Prabowo Subianto melenggang melampaui Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan/Instagram.com/@prabowo (JAKARTA INSIDER )
Elektabilitas bakal capres Prabowo Subianto melenggang melampaui Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan/Instagram.com/@prabowo (JAKARTA INSIDER )

JAKARTA INSIDER - Bakal Capres sekaligus ketua umum (Ketum) partai Gerindra, Prabowo Subianto dipanggil untuk menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Kamis (25/5/2023).

Belum diketahui apa maksud Presiden Jokowi memanggil Prabowo, apakah agenda politik turut dibahas selain hubungan antara presiden dengan bawahannya.

Pertemuan Jokowi dan Prabowo, seolah mengingatkan kedekatan keduanya dalam sejumlah momen meski PDI Perjuangan (PDI-P), saat ini sudah resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal Capres.

Baca Juga: Waduh, jadwal konser Coldplay di SUGBK bentrok dengan FIFA Matchday

Melansir dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat (26/5/2023), merepresentasikan kedekatan Prabowo dengan Jokowi, terutama kedekatannya dengan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Hingga, perjamuan Gibran bersama relawan Prabowo di Solo berbuah permintaan klarifikasi dari DPP PDI-P, diberikan nasihat.

Namun, DPP PDI-P menyebut Gibran ibarat gula yang banyak dikelilingi semut.

Baca Juga: Awas, 19 aplikasi dari HP Android bisa bajak rekening kalian, segera hapus!

Tinggal harus bisa membedakan saja, semut mana yang sekiranya baik dan menjerumuskan.

Analisis politik Hanta Yuda, menilai Jokowi memegang peran sentral dalam Pilpres 2024.

Arah dukungan Jokowi sangat diperlukan oleh para bakal Capres yang berkompetisi kuantitatif.

Baca Juga: Kisah mistis ahli forensik wanita pertama di Asia, bawa banyak cerita di luar nalar yang dialami sang dokter

Sejenak menoleh ke belakang, pada tahun 2019 presiden Jokowi adalah pemenang Pilpres suaranya saja mencapai 505 persen lebih.

Memiliki tingkat kepuasan di atas 70 persen, sesuai dengan data kuantitatifnya, ditambah data kualitatif.

Jokowi sebagai pembentuk opini publik maupun mesin elektoral masih terlihat terbelah.

Halaman:

Editor: AG Nungki Kusumaningrum

Sumber: Youtube Kompas TV

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X